MAKALAH
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Kepribadian Guru
Dosen Pengampu : Nurfuadi, M.Pdi
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : 3-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya guru dunia ini menjadi suram, karena guru pencerah dunia. Dengan adanya guru maka terciptalah manusia-manusia yang berpendidikan, yang diharapkan dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.
Dimasa sekarang banyak sekali guru yang bersikap selayaknya seorang guru yang berpendidikan. Banyak giru yang bersikap semaunya sendiri terhadap siswanya. Sikap yang dilakukan oleh guru merupakan cermin bagi siswanya. Bagaimana siswanya begitulah gurunya.
Bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang baik, agar bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya. Dalam makalah ini akan dibahas tentang suatu hal yang dapat menjawab pertanyaan diatas, yaitu tentang sikap guru yang baik yang dapat menjadi cermin anak didiknya, agar menjadi anak didik seperti apa yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai calon guru dimasa yang akan datang, yang bisa menjadi contoh yang baik bagi anak didik kita kelak. Amin…!!!.
Kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca guna memperbaiki makalah dimasa yang akan dataing. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
SIKAP YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG GURU
A.PENGERTIAN GURU
Pengertian Guru Secara Etimologi
Kata “guru” berasal dari bahasa India yang berarti orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari kesengsaraan. Dalam tradisi agama Hindu, guru dikenal sebagai maharesi. Didalam bahasa Arab kata guru dikenal dengan Al-Mu’alim/Al-Ustadz, yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis ta’lim.
Pengetian Guru Secara Umum
Secara umum baik sebagai pekerjaan atau profesi, guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang amat penting. Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 30, disebutkan bahwa pendidik (guru) merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai serta mempunyai pandangan yang luas dan berwibawa/kewibawaan.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu peristiwa yang mempunyai aspek normative, yang artinya bahwa dalam peristiwa pendidikan, pendidik dan anak didik berlangsung pada ukuran norma atau nilai-nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang baik. Pendidikan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan mencapai pendidikan yang tinggi manusia akan dihormati, disegani dan dijunjung tinggi martabatnya dimasyarakat. Oleh kerena itu betapa pentingnya guru bersikap baik dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap anak didiknya.
Mutu guru di Indonesia sangat kurang. Banyak upaya dan kegiatan untuk meningkatkan mutu guru. Hasil-hasil evaluasi tahap akhir siswa menunjukan bahwa nilai mereka belum mengalami kenaikan yang berarti. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah sikap guru yang kurang professional dan baik. Lantas bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang patut dimiliki seorang guru? Dibawah ini akan dijelaskan berbagai macam sikap guru.
B SIKAP GURU
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupannya. Sikap mengandung tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan negative.
Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena sikap seroang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya. Pada saat ini banyak sikap dari seorang guru yang tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai seorang pendidik karena adanya berbagai factor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan.
Lantas bagaimanakah sikap yang baik seorang guru agar tercipta anak didik yang menjadi manusia seutuhnya. Karena salah satu tugas guru memanusiakan manusia. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa pendapat mengenai sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru.
Abdul Kadir Munsyi, M. Nasyai Hasyim dan Mukhrim mengartikan sikap dengan gerak anggota tubuh guru pada waktu mengajar. Menurut mereka sikap guru yang baik adalah:
a. guru bersikap wajar (tidak dibuat-buat)
b.guru tidak berlagak seperti gembala yang memelihara kambingnya
c.guru tidak menganggap murid sebagai musuhnya
d.guru tidak bergerak kaku atau meniru guru-guru yang lain yang sukses, tetapi bergeraklah sewajarnya apa adanya sesuai dengan kepribadian kita masing-masing.
e.guru boleh bergerak bebas, tidak merasa takut asal sopan.
f.guru jangan seperti patung, hanya diam diri dalam satu tempat. Kelas adalah kepunyaan guru dan murid-murid bersama,.berdirilah pada tempat dimana semua kelas dapat melihat dan mendengarkan suara guru.
g.pada waktu ujian atau tes guru jangan bersikap seperti polisi yang mengawasi maling atau seperti kucing mengintai tikus, bersikaplah santai tapi waspada.
Guru yang baik menurut Alvin W. Howard dalam bukunya Teaching in Miedle School, yang dikutip oleh Jasi Muhammad, harus memiliki sikap sebagai berikut:
a.guru harus bersikap respek terhadap apa yang sedang terjadi disekitarnya
b.antusias, baik terhadap vaknya, kelasnya, tugasnya dan sesama yang berhubungan dengan hal mengajar
c.guru harus berbicara jelas, pasti dan dapat menghubungkan dirinya dengan murid-muridnya
d.tertarik kepada murid sebagai individu
e.memiliki pengetahuan dan sumber yang cukup
f.tidak bertindak sarkatis dan kasar
g.tidak pilih kasih didalam kelas
h.harus menghindari kemalasan dan ketidaktetapan waktu datang kesekolah.
Menurut M. Ngalim Purwanto, sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah:
a.Guru harus bersikap adil
b.Guru harus percaya dan suka kepada murid-muridnya
c.Guru harus sabar dan rela berkorban
d.Guru harus mempunyai pembawaan (gezag) terhadap anak didiknya
e.Guru harus bersikap baik terhadap teman-temannya dan masayarakat.
Menurut Nana Sujana seorang guru harus bersikap:
a.Menghargai pekerjaannya sebagai seorang guru
b.Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya
c.Bersikap toleransi terhadap sesama teman profesinya
d.Memiliki kemampuan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.
Menurut KH. M. Hasyim Ash’ari, sikap yang harus dimiliki seorang guru adalah:
a.Guru harus membangun niat dan tujuan yang luhur demi mencari ridlo Allah
b.Guru hendaknya bersabar dan tidak menyurutkan semangat dalam memberikan pengajaran kepada siswanya
c.Guru memberikan nasihat kepada anak didiknya akan pentingnya memiliki niat yang tulus dalam belajar
d.Guru hendaknya memberi dorongan kepada para siswanya agar tekun dan bersungguh-sungguh didalam belajar serta mengatur waktu dengan baik
e.Guru harus mencintai para siswanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, berusaha memenuhi kemaslahatan siswanya, serta memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana ia memeperlakukan anak-anaknya sendiri yang amat disayanginya
f.Guru hendaknya bersabar dalam menghadapi kekurangan dan ketidak sempurnaan anak didiknya dalam beretika
g.Guru mendididik dan memberi pelajaran kepada anak didiknya dengan penjelasan yang mudah dipahami. Sesuai dengan kemampuan mereka
h.Guru bersungguh-sungguh dalam memberikan pengajaran dan pemahaman kepada anak didiknya
i.Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak didiknya melalui latihan, dan tidak segan-segan memberikan hadiah kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar
j.Guru memberi motivasi agar siswa tetap tekun dan meningkatkan belajarnya
k.Guru mampu menyelami kondisi dan pemahaman serta perkembangan pemikiran anak didiknya sebelum memberi materi lebih lanjut
l.Guru bersikap adil, tidak pilih kasih atau membedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya
m.Guru memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap siswanya
n.Guru membiasakan diri sekaligus memberikan contoh kepada siswa tentang cara bergaul yang baik, seperti mengucapkan salam, berbicara baik dan sopan, tolong-menolong, dan lain sebagainya
Sikap-sikap guru yang baik dalam mengajar menurut Sungging Handoko adalah:
a.Sikap berpakaian
Sebaiknya seorang guru berpakaian sopan, sederhana tetapi terpelihara. Jangan mengenakan celana napoleon atau bergaun you can see dimuka kelas, jangan berpakaian mewah atau gemerlap.
b.Sikap dimuka kelas
1.guru harus bersikap tegas dan bijaksana, agar suasana kelas menjadi tenang dan kegiatan belajar- mengajarpun berjalan dengan lancar
2.jangan terlalu banyak menggunakan gerak tangan waktu berbicara
3.jangan berbicara terlalu keras dan jangan pula berbicara terlalu pelan atau lemah
4.bergeraklah dengan tangan dan berbicaralah dengan suara yang sedang dan jangan ribut
5.bergembiralah selalu
6.tunjukanlah semua pertanyaan kepada semua siswa dan baru kemudian tunjuklah seseorang murid untuk menjawab
7.berani memandang tiap-tiap murid (matanya)
8.jangan bersikap putus asa
9.usahakanlah murid-murid bekerja sendiri
10.ciptakanlah suasana kelas yang baik
11.jangan memberi hukuman badan
c.Sikap sabar
Guru harus bersabar dalam mehadapi murid-muridnya, tanpa menggunakan emosi dalam bertindak terhadap anak didiknya.
d.Sikap yang mengejek murid
Guru tidak mengejek, mencela, mengeluarkan kata-kata kasar yang dapat mematahkan semangat belajar murid, karena hal itu akan memperhambat kemajuan potensi dalam diri anak.
e.Sikap yang lekas marah harus dihindari oleh guru, karena hal itu akan menimbulkan hal yang tidak baik.
f.Sikap yang memberi hukuman badan
Menurut peraturan sekolah, guru dilarang memberi hukuman badan, umpamanya memukul, menendang, melempar benda keras, dll karena hal itu dapat menimbulkan rasa tidak senang dalam diri anak didik terhadap gurunya, serta timbul rasa takut terhadap guru.
g.Bersikap jujur dan adil
Sebagai seorang guru barlakulah jujur dan adil, jangan membedakan antara murid yang satu dan yang lain. Bertindak jujurlah terhadap anak didiknya dan orang lain.
h.Sikap yang memberi larangan
Guru yang baik janganlah melarang, sebab biasanya perintahnya akan dianggap sebagai ancaman bagi anak didik. Larangan yang terlalu banyak dapat menimbulkan kemungkinan besar anak didik melanggar peraturan tanpa disadari oleh murid-muridnya.
i.Sikap guru yang bertanggung jawab
Seorang guru harus dapat bertanggung jawab demi masa depan perkembangan anak didiknya. Bila seorang guru tidak mempunyai rasa tanggung jawab akan banyak memepengaruhi perkembangan pada diri anak didik.
Sikap yang baik seorang guru menurut Ngalim Purwanto, adalah:
Adil, Percaya dan suka kepada murid-muridnya, Sabar dan rela berkorban, Penggembira, Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya, Bersikap baik terhadap masyarakat, Menyukai mata pelajaran yang disampaikannya.
Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru dalam nenyanpaikan materi pelajaran pada anak didiknya, menurut S.Nasution adalah:
a.Sikap otoriter
Sikap otoriter merupakan sikap yang selalu mengatur perbuatan anak, menggunakan paksaan dan hukuman, tidak mendidik anak menjadi manusia merdeka yang demokratis yang sanggup berdiri sendiri, sanggup memilih atas tanggung jawab sendiri. Hal ini menyebabkan anak akan bergantung pada orang lain, bila diberi kebebasan anak tidak dapat menggunakan dengan baik karena biasa diatur oleh orang lain.
b.Sikap permissive
Sikap permissive merupakan sikap lunak yang memberi kebebasan yang berlebihan kepada anak untuk berkembang sendiri. Hal ini sebenarnya tidak memberi bimbingan kepada anak dan dengan demikian sebenarnya tidak mendidik anak. Padahal sebenarnya pendidikan memerlukan pimpinan dan bimbingan dari pendidik. Sikap permissive ini merupakan kebalikan dari sikap otoriter.
c.Sikap riil
Sikap pendidik hendaknya jangan terlampau otoriter atau terlampau permissive akan tetapi bersikaplah realistis. Pendidikan memerlukan kebebasan akan tetapi juga pengendalian. Anak didik harus diberi kebebasan yang cukup tanpa diawasi ketat oleh guru. Sikap riil ini tidak terlalu otoriter dan tidak permissive.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya adalah:
1.Sikap guru dalam mendidik memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik, sehingga guru dituntut memiliki sikap yang tepat sesuai dengan tuntutan tugas profesionalnya sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab.
2.Guru harus menjadi pembimbing dan penyuluh yang memelihara dan mengarahkan perkembangan pribadi dan keseimbangan mental anak didiknya. Guru menjadi orang tua mereka di dalam mempelajari dam membangun sistem nilai yang dibutuhkan dalam masyarakat serta menjadikan anak didiknya menjadi manusia dewasa susila serta bertanggung jawab norma.
3.Sikap dan tingkah laku guru pasti akan dijadikan contoh oleh anak didiknya. Oleh kerena itu guru harus bersikap dan bertindak sesuai norma yang berlaku.
4.Sikap-sikap yang harus dimiliki seorang guru adalah:
a.Adil
b.Jujur
c.Bijaksana
d.Antusias
e.Sabar
f.Rela berkoban
g.Bersikap baik terhadap teman seprofesinya dan masyarakat
h.Menyayangi murid-muridnya seperi menyayangi anak sendiri
i.Sopan (berpakaian, berbicara, berperilaku) dalam kehidupan sehari-hari
j.Tidak bertindak sarkatis atau kasar terhadap murid-muridnya
k.Rajin (datang tepat waktu kesekolah)
l.Bertanggung jawab
m.Obyektif
n.Tekun
o.Respek terhadap segala ajenis perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
‘As’Ari, M. Hasyim., Etika pendidikan Islam, Yogyakarta: Titian Wacana, 2007
Munsyi, Drs. Abdulkadir, dkk., Pedoman Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1981
Namsa, Drs. Yusuf., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Ternate: Pustaka Firdaus, 2000
Prof. Dr. S. Nasution, MA., berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, 1982
Purwanto, M. Ngalim, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Prakti, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987
Drs. Slameto., Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sudjana, Dr. Nana., Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1987
Suparlan., Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta: Hikayat Publising, 2006
Wijaya, Cece, dkk., Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992
Selasa, 19 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar