PENDAHULUAN
Istilah magnet berasal dari kata “magnesia”. Magnesia merupakan nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian dinamakan magnet. Kini, batu itu tergolong magnet alam.
Gaya tarik magnet mampu menarik benda-benda tertentu. Tapi tidak semua benda dapat di tarik oleh magnet. Benda yang dapat di tarik oleh magnet adalah benda yang terbuat dari bahan logam, yaitu besi, nikel, dan kobalt. Bila suatu benda mengandung salah satu dari bahan logam tersebut maka benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet.
Benda lainnya tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu dari bahan logam besi, nikel atau kobalt tersebut. Benda ini dinamakan benda tidak magnetis atau benda non magnetis.
Gaya magnet mampu menembus penghalang. Gaya tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik menarik dipengaruhi oleh ketebalan yang menjadi penghalang antara magnet dan benda magnetis.
Makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya tarik magnet tersebut. Gaya tarik menarik ini menyebabkan magnet dari peralatan elektronika yang rumit seperti jam, telepon genggam, radio, televisi, computer, dan lain-lain.
Kekuatan gaya tarik magnet tidaklah merata diseluruh sisi atau bagiannya. Gaya magnet terkuat berada di kedua kutubnya. Pada magnet batang, gaya magnet terkuat berada di kedua titik tersempit, yaitu kutub-kutubnya. Jika beberapa benda magnetis didekatkan magnet, maka benda-benda tersebut cenderung untuk segera ditarik ke kutub-kutub tersebut.
Daerah tertentu di sekitar magnet yang dipengaruhi oleh gaya tarik magnet disebut medan magnet. Medan inilah yang menyebabkan terbentuknya pola tertentu. Pola tersebut disebut garis-garis gaya magnet. Garis-garis tersebut saling bertemu di ujung kedua kutub magnet. Karena itulah, kutub magnet memiliki gaya tarik yang paling kuat.
Magnet memiliki dua kutub. Jika magnet bisa bergerak bebas, maka ada satu kutub yang menunjuk kearah utara. Kutub ini dinamakan dengan kutub utara. Kutub yang satunya lagi yang menunjuk kearah selatan, disebut kutub selatan magnet.
Kutub-kutub magnet memiliki sifat yang istimewa. Jika dua kutub magnet yang senama didekatkan, maka keduanya akan tolak-menolak. y\tetapi jika dua kutub magnet yang tidak senama didekatkan, maka keduanya akan tarik-menarik.
Selain magnet asli / magnet alam, ada juga magnet buatan. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia dari besi atau baja. Magnet buatan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Bentuk magnet buatan bermacam-macam. Ada yang berbentuk batang, jarum, tabung (silindris), huruf U, dan ladam (tapal kuda).
macam-macam bentuk magnet:
Jarum, U, Tabung,dan Batang
Ada perbedaan pembutan magnet dari besi dan baja. Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja. Akan tetapi, kemagnetan besi lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.
Ada beberapa cara pembuatan magnet, diantaranya adalah dengan cara induksi, gosokandan aliran lisrik. Dibawah ini akan dipraktikan cara membuat magnet dengan aliran listrik, atau yang disebut elektromagnetik.
ELEKROMAGNETIK SEDERHANA
A. ALAT DAN BAHAN
1.Batu baterai yang masih baru,
2.Kawat kecil tanpa bungkus,
3.Sebuah paku berukuran besar (3 inci),
4.Sarung tangan.
5.Buku dan alat tulis
B. CARA KERJA
1.Lilitkan kawat tembaga ke paku. Butlah lilitan tersebut dengan kuat tetapi berjauhan dan antara lilitan tidak boleh bersentuhan. Usahakanlah sisa kawat yang tidak terlilit masih cukup panjang.
2.Hubungkan kedua ujung sisakawat yang tidak terlilit ke kutub-kutub baterai. Ingat gunakan sarung tangan agar tidak tersengat listrik dan baterai.
3.Setelah rangkaian kamu siap, dekatkan paku yang telah terlilit tersebut ke beberapa klip kertas. Amatilah apa yang terjadi pada klip kertas.
4.Ulangilah melilitkan kawat ke paku dengan jarak lebih rapat. Tetapi ingat, antara lilitan tidak boleh bersentuhan.
5.Dekatkan paku ke klip kertas. Amatilah yang terjadi dengan klip kertas tersebut.
6.Lepaskan ujung kawat yang melilit kawat dari baterai. Dekatkan paku tanpa lilitan tersebut ke klip kertas. Amati yang terjadi pada klip kertas.
C. PERTANYAAN
1.Pada langkah kerja nomor 3, apakah yang terjadi saat kamu dekatkan paku klip kertas?
2.Pada langkah kerja nomor 5, setelah lilitan kamu buat lebih rapat, apakah yang terjadi saat kamu dekatkan paku ke klip kertas? Adakah perbedaan pengaruh dengan langkah kerja nomor 3?
3.Pada langkah kerja nomor 6, setelah tanpa lilitan, apakah yang terjadi saat kamu dekatkan paku ke klip kertas?
D. PEMBAHASAN
1.Pada langkah kerja nomor 3, yang terjadi saat paku didekatkan pada klip kertas adalah: klip kertas akan menempel pada paku yang telah dililiti kumparan yang ujung kumparan di letakkan di kutub-kutub baterai. Hal ini dapat terjadi karena paku yang telah dililiti kumparan tersebut telah mengandung magnet yang dapat menarik klip kertas.
2.Pada langkah kerja nomor 5, setelah lilitan di buat lebih rapat maka klip kertas akan semakin kuat di tarik oleh paku, akan lebih banyak klip kertas yang tertarik oleh paku. Hal ini terjadi karena kumparan yang di buat semakin banyak, hal ini menyebabkan gaya magnet yang di timbulkan oleh paku akan semakin kuat. Jelas ada perbedaan diantara langkah kerja nomor 3 dan langkah kerja nomor 5. Perbedaannya adalah: pada langkah kerja nomor 5 klip kertas tertarik lebih kuat di bandingkan pada langkah kerja nomor 3, karena lilitan yang di buat pada paku kedua di buat lebih rapat di bandingkan lilitan pada paku pertama. Hal ini yang menyebabkan kekuatan magnet yang di timbulkan oleh paku kedua lebih kuat di bandingkan dengan kekuatan magnet pada paku pertama.
3.Pada langkah kerja nomor 6, setelah lilitan pada paku di lepas maka klip kertas tidak tertarik oleh paku tersebut, tidak seperti pada paercobaan langkah kerja ketiga dan kelima. Hal ini di karenakan pada paku sudah tidak ada kekuatan magnet yang timbul, karena kumparan yang di gunakan sebagai pembuat magnet telah di lepas.
PENUTUP
Setelah dilakukan percobaan elektromagnetik diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya adalah:
Semakin banyak kumparan yang di buat guna penghantar magnet maka semakin kuat pula gaya magnet yang ditimbulkan atau di ciptakan.
Magnet butan bersifat sementara, jika penghantar arus listrik di putus maka, gaya magnetnyapun akan hilang.
Arus listrik dapat menimbulkan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut elektromagnetik.
Hanya dengan alat yang cukup sederhana ternyata kita dapat menciptakan atau membuat magnet, tanpa membutuhkan biaya yang besar.
Dalam membuat magnet sederhana kita membutuhkan sebuah alat penghantar yang disebut sebagai kumparan. Kumparan tersebut terbuat dari kawat tembaga, yang mampu menghantarkan arus listrik, sehingga timbul gaya magnet pada paku. Tanpa adanya kawat penghantar, paku tidak dapat menarik klip kertas, karena tidak terdapat gaya magnet pada paku.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, SAINS UNTUK SD KELAS V, Jakarta: Erlangga, 2004
Selasa, 19 Januari 2010
MANFAAT LAYANAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA
PENDAHULUAN
Setiap sekolah harus membuat perencanaan program yang merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan dan konseling. Perencanaan tersebut berisi bidang-bidang layanan, jenis layanan yang dialokasikan menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan sarana/prasarana untuk mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik ada bermacam-macam jenis layanan, yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling perorangan dan konseling kelompok.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang layanan konseling kelompok dan manfaatnya.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah yang dibahas itu adalah masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. 1
Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesama anggota kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.2
B.Tujuan Konseling Kelompok
Di dalam konseling kelompok ada tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
1.Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak,
2.Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya;
3.Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok ;
4.Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.3
5.Membantu peserta didik untuk memperoleh kesempatan untuk pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
C.Proses Pelaksanaan Konseling Kelompok
Proses pelaksanaan konseling kelompok dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut :
1.Tahap I (Pembentukan)
Pada tahap ini para peserta yang baru pertama bertemu itu benar-benar dibentuk menjadi kelompok yang cukup solid sehingga dinamika kelompok yang berkembang di antara mereka selanjutnya akan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama dengan kegiatan yang bervariasi. Waktu yang cukup lama itu jangan sampai menimbulkan kesan seakan-akan kegiatan itu hanya sekedar beramai-ramai atau bersantai-santai saja, membuang-buang waktu, membosankan. Dalam hal ini guru pembimbing sebagai pemimpin kelompok menimbang-nimbang antara efisiensi waktu, efektivitas pengembangan dinamika kelompok dan kondisi positif metal fisik seluruh peserta.
2.Tahap II (Peralihan)
Tahap II merupakan jembatan antara tahap I dan tahap III. Berapa lama tahap II berlangsung banyak tergantung pada keberhasilan tahap I. Apabila tahap I sudah berhasil dengan baik, tahap II seringkali hanya sekedar mengulangi dan memantapkan penjelasan tentang aspek pokok yang ada dalam Tahap III.
3.Tahap III (Kegiatan Inti)
Tahap ini seringkali disebut juga tahap kerja. Dari tahap inilah akan diperoleh hasil-hasil yang diharapkan, yaitu mengembangkan pribadi dan perolehan kerja yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan berbagai pengalaman serta alternatif pemecahan masalah. Dalam tahap inilah seluruh peserta benar-benar diminta untuk “bekerja”, mengembangkan pikiran, memberikan dorongan, bertanya dan bahkan memberikan nasehat dan alternatif jalan keluar untuk pemecahan suatu masalah. Waktu yang dipergunakan untuk tahap ini tergantung pada jumlah topik atau masalah yang dibahas. Apabila para peserta sangat antusias dalam kegiatan pada tahap III ini, biasanya para peserta meminta agar lebih banyak topik atau masalah dapat dibahas dalam pertemuan mereka itu.
4.Tahap IV (Pengakhiran)
Tahap ini merupakan anti klimaks dari seluruh kegiatan, pada tahap ini kegiatan menyorot. Semangat yang tadinya menggebu-gebu sekarang mengendor. Segala sesuatu menuju kepada pengakhiran kegiatan. Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta kesan-kesan dari para peserta, dan akhirnya kesan-kesan ini dikaitkan dengan kemungkinan pertemuan berikutnya. Usul-usul peserta yang menghendaki segera adanya pertemuan lagi, apalagi kalau pertemuan kembali itu dikehendaki supaya lebih cepat, menunjukkan betapa kegiatan konseling kelompok telah membuahkan sesuatu yang berharga bagi peserta yang bersangkutan.4
D.Materi Layanan Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir). Seperti dalam konseling perorangan, setiap anggota kelompok dapat menampilkan masalah yang dirasakannya. Masalah-malah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah satu per satu, tanpa kecuali, sehingga semua masalah terbicarakan.5
Selain itu, materi lainnya adalah sangat diperlukannya informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karir yang akan dikembangkan serta pemahaman kondisi fisik, sosial dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di perguruan tinggi.
E.Kegiatan Selama Konseling Kelompok dapat dibagi mejnadi 2 bagian, yaitu:
1.Kelompok Tugas
Dalam “kelompok tugas” arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan terlebih dahulu. Kelompok tugas pada dasarya diberi tugas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, baik pekerjaan itu ditugaskan oleh pihak di luarkelompok itu maupun tumbuh di dalam kelompok itu sendiri sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan kelompok itu sebelumnya. Dalam “kelompok tugas” perhatian diarahkan kepada satu titik pusat, yaitu menyelesaikan tugas. Semua anggota kelompok hendaknya mencurahkan perhatian untuk tugas yang dimaksudkan itu.
2.Kelompok Bebas
Anggota-anggota “kelompok bebas”melakukan kelompok tanpa penugasan tertentu, dan kehidupan kelompok itu memang tidak disiapkan secara khusus sebelumnya. Perkembangan yang akan timbul di dalam kelompok itulah nantinya yang akan menjadi isi dan mewarnai kehidupan kelompok itu lebih lanjut. “Kelompok bebas” memberikan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk menentukan arah dan isi kehidupan kelompok itu.6
F.Manfaat Layanan Konseling Kelompok Bagi Siswa
Layanan konseling kelompok mempunyai beberapa manfaat di antaranya yaitu:
1.Membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun yang tidak disadari oleh siswa secara kelompok
2.Membantu siswa agar berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif dan berperilaku jujur
3.Membantu meringankan beban mental siswa dalam belajar
4.Membantu siswa untuk memahami diri dan lingkungannya
5.Membantu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya
6.Membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima atau menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat.
7.Membantu untuk mencari dan menggali informasi tentang karir, dunia kerja dan prospek masa depan siswa.
PENUTUP
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Proses pelaksanaannya dilakukan melalui 4 tahap, yaitu tahap I pembentukan, tahap II peralihan, tahap III kegiatan dan tahap IV adalah pengakhiran. Adapun materinya adalah membahas masalah-masalah baik perseorangan maupun kelompok yang meliputi masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Dalam layanan konseling kelompok terbagi dalam 2 kegiatan yaitu kelompok tugas dan kelompok bebas. Manfaat dari layanan ini adalah membantu mengentaskan masalah yang dialami siswa melalui dinamika kelompok.
REFERENSI
Hallen A, 2005, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching.
Prayitno, 1995, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno, 2001, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut, 2000. Pengantar Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Setiap sekolah harus membuat perencanaan program yang merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan dan konseling. Perencanaan tersebut berisi bidang-bidang layanan, jenis layanan yang dialokasikan menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan sarana/prasarana untuk mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik ada bermacam-macam jenis layanan, yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling perorangan dan konseling kelompok.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang layanan konseling kelompok dan manfaatnya.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah yang dibahas itu adalah masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. 1
Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesama anggota kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.2
B.Tujuan Konseling Kelompok
Di dalam konseling kelompok ada tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
1.Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak,
2.Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya;
3.Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok ;
4.Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.3
5.Membantu peserta didik untuk memperoleh kesempatan untuk pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
C.Proses Pelaksanaan Konseling Kelompok
Proses pelaksanaan konseling kelompok dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut :
1.Tahap I (Pembentukan)
Pada tahap ini para peserta yang baru pertama bertemu itu benar-benar dibentuk menjadi kelompok yang cukup solid sehingga dinamika kelompok yang berkembang di antara mereka selanjutnya akan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama dengan kegiatan yang bervariasi. Waktu yang cukup lama itu jangan sampai menimbulkan kesan seakan-akan kegiatan itu hanya sekedar beramai-ramai atau bersantai-santai saja, membuang-buang waktu, membosankan. Dalam hal ini guru pembimbing sebagai pemimpin kelompok menimbang-nimbang antara efisiensi waktu, efektivitas pengembangan dinamika kelompok dan kondisi positif metal fisik seluruh peserta.
2.Tahap II (Peralihan)
Tahap II merupakan jembatan antara tahap I dan tahap III. Berapa lama tahap II berlangsung banyak tergantung pada keberhasilan tahap I. Apabila tahap I sudah berhasil dengan baik, tahap II seringkali hanya sekedar mengulangi dan memantapkan penjelasan tentang aspek pokok yang ada dalam Tahap III.
3.Tahap III (Kegiatan Inti)
Tahap ini seringkali disebut juga tahap kerja. Dari tahap inilah akan diperoleh hasil-hasil yang diharapkan, yaitu mengembangkan pribadi dan perolehan kerja yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan berbagai pengalaman serta alternatif pemecahan masalah. Dalam tahap inilah seluruh peserta benar-benar diminta untuk “bekerja”, mengembangkan pikiran, memberikan dorongan, bertanya dan bahkan memberikan nasehat dan alternatif jalan keluar untuk pemecahan suatu masalah. Waktu yang dipergunakan untuk tahap ini tergantung pada jumlah topik atau masalah yang dibahas. Apabila para peserta sangat antusias dalam kegiatan pada tahap III ini, biasanya para peserta meminta agar lebih banyak topik atau masalah dapat dibahas dalam pertemuan mereka itu.
4.Tahap IV (Pengakhiran)
Tahap ini merupakan anti klimaks dari seluruh kegiatan, pada tahap ini kegiatan menyorot. Semangat yang tadinya menggebu-gebu sekarang mengendor. Segala sesuatu menuju kepada pengakhiran kegiatan. Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta kesan-kesan dari para peserta, dan akhirnya kesan-kesan ini dikaitkan dengan kemungkinan pertemuan berikutnya. Usul-usul peserta yang menghendaki segera adanya pertemuan lagi, apalagi kalau pertemuan kembali itu dikehendaki supaya lebih cepat, menunjukkan betapa kegiatan konseling kelompok telah membuahkan sesuatu yang berharga bagi peserta yang bersangkutan.4
D.Materi Layanan Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir). Seperti dalam konseling perorangan, setiap anggota kelompok dapat menampilkan masalah yang dirasakannya. Masalah-malah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah satu per satu, tanpa kecuali, sehingga semua masalah terbicarakan.5
Selain itu, materi lainnya adalah sangat diperlukannya informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karir yang akan dikembangkan serta pemahaman kondisi fisik, sosial dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di perguruan tinggi.
E.Kegiatan Selama Konseling Kelompok dapat dibagi mejnadi 2 bagian, yaitu:
1.Kelompok Tugas
Dalam “kelompok tugas” arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan terlebih dahulu. Kelompok tugas pada dasarya diberi tugas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, baik pekerjaan itu ditugaskan oleh pihak di luarkelompok itu maupun tumbuh di dalam kelompok itu sendiri sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan kelompok itu sebelumnya. Dalam “kelompok tugas” perhatian diarahkan kepada satu titik pusat, yaitu menyelesaikan tugas. Semua anggota kelompok hendaknya mencurahkan perhatian untuk tugas yang dimaksudkan itu.
2.Kelompok Bebas
Anggota-anggota “kelompok bebas”melakukan kelompok tanpa penugasan tertentu, dan kehidupan kelompok itu memang tidak disiapkan secara khusus sebelumnya. Perkembangan yang akan timbul di dalam kelompok itulah nantinya yang akan menjadi isi dan mewarnai kehidupan kelompok itu lebih lanjut. “Kelompok bebas” memberikan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk menentukan arah dan isi kehidupan kelompok itu.6
F.Manfaat Layanan Konseling Kelompok Bagi Siswa
Layanan konseling kelompok mempunyai beberapa manfaat di antaranya yaitu:
1.Membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun yang tidak disadari oleh siswa secara kelompok
2.Membantu siswa agar berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif dan berperilaku jujur
3.Membantu meringankan beban mental siswa dalam belajar
4.Membantu siswa untuk memahami diri dan lingkungannya
5.Membantu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya
6.Membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima atau menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat.
7.Membantu untuk mencari dan menggali informasi tentang karir, dunia kerja dan prospek masa depan siswa.
PENUTUP
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Proses pelaksanaannya dilakukan melalui 4 tahap, yaitu tahap I pembentukan, tahap II peralihan, tahap III kegiatan dan tahap IV adalah pengakhiran. Adapun materinya adalah membahas masalah-masalah baik perseorangan maupun kelompok yang meliputi masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Dalam layanan konseling kelompok terbagi dalam 2 kegiatan yaitu kelompok tugas dan kelompok bebas. Manfaat dari layanan ini adalah membantu mengentaskan masalah yang dialami siswa melalui dinamika kelompok.
REFERENSI
Hallen A, 2005, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching.
Prayitno, 1995, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno, 2001, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut, 2000. Pengantar Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
TEORI BELAJAR SIBERNETIK DAN PENERAPANNYA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Untuk membelajarkan seseorang, diperlukan pijakan teori agar apa yang dilakukan guru, dosen, pelatih, instruktur maupun siapa saja yang berkeinginan untuk membelajarkan orang dapat berhasil dengan baik. Ada dua pijakan teori yang dapat dijadikan pegangan agar pembelajaran berhasil dengan baik. Kedua teori tersebut adalah teori belajar yang bersifat deskriptif. Teori ini memberikan bagaimana seseorang melakukan kegiatan belajar. Teori belajar yang banyak diterapkan oleh para ahli pembelajaran itu meliputi teori behavioristik, teori kognitivistik, teori humanistik, dan teori belajar sibernatik.
Semua teori belajar tersebut memiliki aplikasi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Demikian juga halnya dengan teori belajar sibernatik sebagaiman akan dipaparkan oleh penyusun dalam makalah ini.
Pada makalah ini akan dikaji tentang pandangan teori sibernatik terhadap proses belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran. Pembahasan diarahkan pada hal-hal seperti pengertian belajar menurut teori sibernatik, aliran-aliran sibernatik, aplikasi teori belajar sibernetik, implementasi teori sibernatik dalam pembelajaran. Kegiatan makalah ini diakhiri dengan memaparkan keunggulan dan kelemahan teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran.
Makalah ini bertujuan kepada semua pendidik diharapkan memiliki kemampuan untuk mengkaji hakekat belajar menurut teori sibernetik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran.
PEMBAHASAN
Pengertian Belajar Menurut Teori Sibernetik
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik, namun yang lebih utama lagi adalah sistem informasi yang akan dipelajari siswa.1
Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi, sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang berbeda.2
Aliran-Aliran Teori Sibernetik
Dalam bentuknya yang lebih praktis, teori sibernetik telah dikembangkan oleh Landa (dalam pendekatan yang disebut algoritmuk dan heuristik), Pask dan Scott (dengan pembagian siswa tipe menyeluruh atau wholist dan tipe serial serialist), atau pendekatan-pendekatan lain yang berorientasi pada pengelolaan informasi.3
1.Teori belajar menurut Landa4
Menurut Landa, ada dua macam proses berfikir, di antaranya :
1)Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus enuju kesatu target tujuan tertentu.
Contoh: kegiatan menelepon, menjalankan mesin mobil, dan lain-lain.
2)Cara berpikir heoristik, yaitu cara berpikir devergen, menuju beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir heuristik.
Contoh: Operasi pemilihan atribut geonetri, penemuan cara-cara pemecahan masalah, dan lan-lain.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari atau masalah yang hendak dipecahkan diketahui ciri-cirinya. Suatu materi lebih tepat disajikan dalam urutan teratur, linier, sekuensial. Materi lainnya lebih tepat disajikan dalam bentuk terbuka dan memberi keleluasan kepada siswa untuk berimajinasi dan berfikir.5
2.Teori belajar menurut Pask dan Scott
Menurut Pask dan Scott, ada dua macam cara berpikir yaitu cara berpikir serialis dan cara berpikir wholist atau menyeleruh.
Pendekatan serialis yang dikemukakannya memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik. Sedangkan cara berpikir menyeluruh (wholist) adalah berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi.6
Siswa tipe wholist atau menyeluruh cenderugn mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum kemudian bergerak ke yang lebih khusus. Sedangkan siswatipe serialist cenderung berpikir secara algoritmik.
Teori sibernetik sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari teori ini memandang manusia sebagai pengolahan informasi, pemikir, dan pencipta. Sehingga diasumsikan manusia mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.7
Aplikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
Aplikasi teori belajar sibernetik dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irwan (2001) baik diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:8
1.Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2.Menentukan materi pembelajaran
3.Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran
4.Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik)
5.Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya.
6.Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.
Implementasi Teori Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam implementasinya, teori belajar sibernetik telah dikembangkan oleh beberapa tokoh, diantaranya adalah pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada pemrosesan informasi ytang dikembangkan oleh Gage dan Berline, Biehler, Snowman, Baine, dan Tennyson.9
Teori pemrosesan informasi umumnya berpijak pada tiga asumsi, yaitu:
a.Bahwa antara stimulus dan respon berpijak pada tiga asumsi, yaitu: Pemrosesan informasi dimana pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu.
b.Stimulus yang diproses melalui tahap-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya.
c.Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.
Dati ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen. Komponen struktur dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol). Komponen-komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”
Ketiga komponen tesebut adalah: 10
1.Sensory Recoptor (SR)
Sensory Recptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2.Warking Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu.
Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. Artinya agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas disamping melakukan pengulangan.
3.Long Term Memory (LTM)
Dalam Long Term Memory (LTM) diasumsikan:
1)Berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu
2)Mempunyai kapasitas tidak terbatas
3)Sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.
Persoalan lupa pada tahapan ini disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan.
Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Asubel (1968) mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi struktur kognitif yang telah dimiliki individu.
Berpijak pada kajian diatas, Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan bahwa pengetahuan ditata di dalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci.11
Proses pengelolaan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival).
Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan.12
Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah
1.Menarik perhatian
2.Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3.Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
4.Menyajikan bahan rangsanyan
5.Memberikan bimbingan belajar
6.Mendorong unjuk kerja
7.Memberikan balikan informatif
8.Menilai unjuk kerja
9.Meningkatkan retensi dan alih belajar
Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi13
a.Cara berpikir yang berorientasi pada prses lebih menonjol
b.Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis
c.Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
d.Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
e.Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
f.Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu
g.Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
Implementasi teori belajar sibernetik yang berikutnya dalam kegiatan pembelajaran dikembangkan oleh konsepsi Landa dalam model pendekatannya yang disebut algoritmik dan heuristik juga temasuk teori sibernitik.
Pask dan Scott yang membagi siswa menjadi tipe menyeluruh atau “Wholist” dan tipe serial atau “serialist” juga menganut teori sibernetik sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Keunggulan dan Kelemahan Teori Sibernitik dalam Kegiatan Pembelajaran
Keunggulan
Kesemua teori belajar dalam aliran-aliran yang menekankan aspek yang berbeda-beda ini sebetulnya memiliki kesamaan karena melihat bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung pada diri seseorang yang melalui tahapan-tahapan tertentu.
Isi dari proses belajar adalah sistem informasi yang diperoleh melalui pengalaman akan suatu kejadian tertentu yang disusun sebagai suatu konsep, teori, atau informasi umum.
Hasil dari proses teori belajar ini adalah adanya perubahan, baik yang dilihat sebagai perubahan tingkah laku maupun secara kemampuan pada tanah kognitif, afektif dan psikomotorik.14
Kelemahan
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan.
Ulasan teori ini cenderung ke dunia psikologi dan informasi denganmencoba melihat mekanisme kerja otak.
Karena pengetahuan dan pemahaman akan mekanisme ini sangat terbatas maka terbatas pula kemampuan untuk menerapkan teori ini.15
Pada akhirnya, masing-masing aliran teori belajar ini mengandung keunggulan-keunggulan dan kelemhana-kelemahannya sendiri yang harus kita ketahui untuk dapat mengkombinasikan dalam penerapannya dengan pendekatan belajar yang lain sehingga dicapai hasil proses belajar yang lebih baik.
PENUTUP
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Teori ini mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari.
Oleh sebab itu, teori sibernatik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Sebab caa belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh aliran teori sibernetik anta lain Landa, Pask dan Scott berdasarkan konsepsi-konsepsinya. Konsepsi Landa dengan model pendekatan tipe serialist dan whoslist.
Selanjutnya, teori sibernatik dipertegas melalui aplikasi teori pengelohan informasi dalam pembelajaran antara lain dirumuskan dalam teori Gagne dan Briggs yang mendeskripsikan adanya kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian/urutan pembelajaran.
DATAR PUSTAKA
C. Asri Budingsih (2002), Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: FIP UNY.
Hamzah B. Uno, (2006) Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Internet, Teori Sibernetik, P.1 (tanggal 21 Desember 2008) http://tujuhpemuda.multiply.com/yournal/item/3/teori-sibernetik
http://wishing99blogspot.com/2008/05/laporanbacaan buku-judul-teori-belajar.html
Suciati dan Irwan, P. (2001), Teori Belajar dan Motivasi, Jakarta: Depdiknas, Dirjen PT, PAU.
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Untuk membelajarkan seseorang, diperlukan pijakan teori agar apa yang dilakukan guru, dosen, pelatih, instruktur maupun siapa saja yang berkeinginan untuk membelajarkan orang dapat berhasil dengan baik. Ada dua pijakan teori yang dapat dijadikan pegangan agar pembelajaran berhasil dengan baik. Kedua teori tersebut adalah teori belajar yang bersifat deskriptif. Teori ini memberikan bagaimana seseorang melakukan kegiatan belajar. Teori belajar yang banyak diterapkan oleh para ahli pembelajaran itu meliputi teori behavioristik, teori kognitivistik, teori humanistik, dan teori belajar sibernatik.
Semua teori belajar tersebut memiliki aplikasi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Demikian juga halnya dengan teori belajar sibernatik sebagaiman akan dipaparkan oleh penyusun dalam makalah ini.
Pada makalah ini akan dikaji tentang pandangan teori sibernatik terhadap proses belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran. Pembahasan diarahkan pada hal-hal seperti pengertian belajar menurut teori sibernatik, aliran-aliran sibernatik, aplikasi teori belajar sibernetik, implementasi teori sibernatik dalam pembelajaran. Kegiatan makalah ini diakhiri dengan memaparkan keunggulan dan kelemahan teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran.
Makalah ini bertujuan kepada semua pendidik diharapkan memiliki kemampuan untuk mengkaji hakekat belajar menurut teori sibernetik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran.
PEMBAHASAN
Pengertian Belajar Menurut Teori Sibernetik
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik, namun yang lebih utama lagi adalah sistem informasi yang akan dipelajari siswa.1
Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi, sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang berbeda.2
Aliran-Aliran Teori Sibernetik
Dalam bentuknya yang lebih praktis, teori sibernetik telah dikembangkan oleh Landa (dalam pendekatan yang disebut algoritmuk dan heuristik), Pask dan Scott (dengan pembagian siswa tipe menyeluruh atau wholist dan tipe serial serialist), atau pendekatan-pendekatan lain yang berorientasi pada pengelolaan informasi.3
1.Teori belajar menurut Landa4
Menurut Landa, ada dua macam proses berfikir, di antaranya :
1)Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus enuju kesatu target tujuan tertentu.
Contoh: kegiatan menelepon, menjalankan mesin mobil, dan lain-lain.
2)Cara berpikir heoristik, yaitu cara berpikir devergen, menuju beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir heuristik.
Contoh: Operasi pemilihan atribut geonetri, penemuan cara-cara pemecahan masalah, dan lan-lain.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari atau masalah yang hendak dipecahkan diketahui ciri-cirinya. Suatu materi lebih tepat disajikan dalam urutan teratur, linier, sekuensial. Materi lainnya lebih tepat disajikan dalam bentuk terbuka dan memberi keleluasan kepada siswa untuk berimajinasi dan berfikir.5
2.Teori belajar menurut Pask dan Scott
Menurut Pask dan Scott, ada dua macam cara berpikir yaitu cara berpikir serialis dan cara berpikir wholist atau menyeleruh.
Pendekatan serialis yang dikemukakannya memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik. Sedangkan cara berpikir menyeluruh (wholist) adalah berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi.6
Siswa tipe wholist atau menyeluruh cenderugn mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum kemudian bergerak ke yang lebih khusus. Sedangkan siswatipe serialist cenderung berpikir secara algoritmik.
Teori sibernetik sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari teori ini memandang manusia sebagai pengolahan informasi, pemikir, dan pencipta. Sehingga diasumsikan manusia mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.7
Aplikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
Aplikasi teori belajar sibernetik dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irwan (2001) baik diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:8
1.Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2.Menentukan materi pembelajaran
3.Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran
4.Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik)
5.Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya.
6.Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.
Implementasi Teori Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam implementasinya, teori belajar sibernetik telah dikembangkan oleh beberapa tokoh, diantaranya adalah pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada pemrosesan informasi ytang dikembangkan oleh Gage dan Berline, Biehler, Snowman, Baine, dan Tennyson.9
Teori pemrosesan informasi umumnya berpijak pada tiga asumsi, yaitu:
a.Bahwa antara stimulus dan respon berpijak pada tiga asumsi, yaitu: Pemrosesan informasi dimana pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu.
b.Stimulus yang diproses melalui tahap-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya.
c.Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.
Dati ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen. Komponen struktur dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol). Komponen-komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”
Ketiga komponen tesebut adalah: 10
1.Sensory Recoptor (SR)
Sensory Recptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2.Warking Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu.
Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. Artinya agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas disamping melakukan pengulangan.
3.Long Term Memory (LTM)
Dalam Long Term Memory (LTM) diasumsikan:
1)Berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu
2)Mempunyai kapasitas tidak terbatas
3)Sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.
Persoalan lupa pada tahapan ini disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan.
Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Asubel (1968) mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi struktur kognitif yang telah dimiliki individu.
Berpijak pada kajian diatas, Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan bahwa pengetahuan ditata di dalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci.11
Proses pengelolaan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival).
Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan.12
Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah
1.Menarik perhatian
2.Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3.Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
4.Menyajikan bahan rangsanyan
5.Memberikan bimbingan belajar
6.Mendorong unjuk kerja
7.Memberikan balikan informatif
8.Menilai unjuk kerja
9.Meningkatkan retensi dan alih belajar
Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi13
a.Cara berpikir yang berorientasi pada prses lebih menonjol
b.Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis
c.Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
d.Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
e.Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
f.Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu
g.Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
Implementasi teori belajar sibernetik yang berikutnya dalam kegiatan pembelajaran dikembangkan oleh konsepsi Landa dalam model pendekatannya yang disebut algoritmik dan heuristik juga temasuk teori sibernitik.
Pask dan Scott yang membagi siswa menjadi tipe menyeluruh atau “Wholist” dan tipe serial atau “serialist” juga menganut teori sibernetik sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Keunggulan dan Kelemahan Teori Sibernitik dalam Kegiatan Pembelajaran
Keunggulan
Kesemua teori belajar dalam aliran-aliran yang menekankan aspek yang berbeda-beda ini sebetulnya memiliki kesamaan karena melihat bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung pada diri seseorang yang melalui tahapan-tahapan tertentu.
Isi dari proses belajar adalah sistem informasi yang diperoleh melalui pengalaman akan suatu kejadian tertentu yang disusun sebagai suatu konsep, teori, atau informasi umum.
Hasil dari proses teori belajar ini adalah adanya perubahan, baik yang dilihat sebagai perubahan tingkah laku maupun secara kemampuan pada tanah kognitif, afektif dan psikomotorik.14
Kelemahan
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan.
Ulasan teori ini cenderung ke dunia psikologi dan informasi denganmencoba melihat mekanisme kerja otak.
Karena pengetahuan dan pemahaman akan mekanisme ini sangat terbatas maka terbatas pula kemampuan untuk menerapkan teori ini.15
Pada akhirnya, masing-masing aliran teori belajar ini mengandung keunggulan-keunggulan dan kelemhana-kelemahannya sendiri yang harus kita ketahui untuk dapat mengkombinasikan dalam penerapannya dengan pendekatan belajar yang lain sehingga dicapai hasil proses belajar yang lebih baik.
PENUTUP
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Teori ini mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari.
Oleh sebab itu, teori sibernatik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Sebab caa belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh aliran teori sibernetik anta lain Landa, Pask dan Scott berdasarkan konsepsi-konsepsinya. Konsepsi Landa dengan model pendekatan tipe serialist dan whoslist.
Selanjutnya, teori sibernatik dipertegas melalui aplikasi teori pengelohan informasi dalam pembelajaran antara lain dirumuskan dalam teori Gagne dan Briggs yang mendeskripsikan adanya kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian/urutan pembelajaran.
DATAR PUSTAKA
C. Asri Budingsih (2002), Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: FIP UNY.
Hamzah B. Uno, (2006) Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Internet, Teori Sibernetik, P.1 (tanggal 21 Desember 2008) http://tujuhpemuda.multiply.com/yournal/item/3/teori-sibernetik
http://wishing99blogspot.com/2008/05/laporanbacaan buku-judul-teori-belajar.html
Suciati dan Irwan, P. (2001), Teori Belajar dan Motivasi, Jakarta: Depdiknas, Dirjen PT, PAU.
MEDIA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDAHULUAN
Dalam sistem pendidikan modern, fungsi guru sebagai penyampai pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media pendidikan, agar proses belajar mengajar pada khususnya dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif. Hal ini disebabkan antara lain, materi pendidikan yang akan disampaikan itu makin beragam dan luas mengingat perkembangan ilmu teknologi yang makin pesat. Dewasa ini tampaknya guru bukanlah satu-satunya sumber belajar dan penyampai pesan-pesan pendidikan sebagaimana pernah terjadi sebelum tahun lima puluhan. Mulai tahun itu teori komunikasi sosial mulai masuk ke dalam sistem pendidikan, terutama televisi dan telah mulai digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pendidikan.
Dengan mulai meluasnya penggunaan media pendidikan, maka faktor peserta didik mulai menjadi perhatian dari para pakar pendidikan, karena peserta didik yang akan menerima pesan-pesan pendidikan. Maka mulailah digunakan orang pendekatan sistem, yaitu media pendidikan termasuk salah satu sub sistem pendidikan yang menjadi pokok bahasan yang disampaikan menjadi lebih tepat guna dan bermakna. Media pendidikan telah menjadi katalisator dunia pendidikan.
Demikian pula halnya yang terjadi dalam dunia pendidikan agama Islam di Indonesia. Guru-guru agama Islam sudah mulai banyak menggunakan teknologi pendidikan modern. Sehubungan dengan telah meluasnya pemakaian media pendidikan ini dalam proses belajar mengajar maka dalam pembahasan ini akan disampaikan tentang pengertian, makna media pendidikan bagi guru agama Islam, fungsi, contoh tingkah laku (suri tauladan), pola, pemanfaatan dan keterbatasan media pendidikan agama Islam.
Semoga dari hasil pembahasan nanti akan memberi banyak manfaat bagi para pembaca, baik orang tua atau bagi pembaca yang menggeluti profesi sebagai pendidik.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Media Pendidikan Agama Islam
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “lengan”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
( ﻞﺋ ﺎﺴﻭ ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.1
Sedangkan media pendidikan agama Islam ialah semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.2
B.Makna Media Pendidikan Bagi Guru Agama Islam
Yang dimaksud dengan makna di sini adalah media pendidikan yang digunakan itu mempunyai arti tersendiri bagi guru agama yang memakainya, sehingga dapat membantu peserta didiknya memproses pemilikan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya (achievement), karena ia dapat menyajikan pokok bahasan yang telah diprogramkan dengan penampilan yang lebih menarik perhatian mereka. Ia dapat mengatasi masalah materi pendidikan yang berkenaan dengan ruang, waktu dan tempat yang tidak mungkin dihadirkan guru secara kenyataan apa adanya.
Media pendidikan secara pedagogis dan psikologis dapat memenuhi harapan peserta didik untuk aktif mengikutinya dari awal sampai akhir karena unsur gerak, suara dan latar belakang gambar yang ditampilkan memberikan kesan tersendiri bagi mereka karena hal-hal demikian makin menambah bobot sajian yang ditampilkannya. Menurut penelitian gambar yang ditampilkan baik berupa lukisan maupun gambar dan suara secara serentak mempunyai makna tambah karena ia telah mengandung berbagai pesan yang dapat ditangkap oleh yang mengikutinya.3
C.Fungsi Media Pendidikan Agama Islam
Fungsi media pendidikan yang digunakan oleh para guru agama dalam proses belajar mengajar yaitu:
1.Membantu guru dalam bidang tugasnya
Media pendidikan agama bila digunakan secara tepat dapat membantu mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam penggunaan metodologi pengajarannya. Sehingga metode mengajar yang berpusat kepada guru atau guru sentries dapat dikurangi, agar keaktifan belajar mereka makin meningkat. Dengan meningkatkan aktivitas mereka ini, berarti prinsip belajar aktif dengan mengalami sendiri, menelaah dan menjelajah sendiri akan membuahkan hasil belajar yaitu menguasai bahan pelajaran tersebut karena diperoleh dengan usaha sendiri (experience, exploration and iscovery)
2.Membantu para peserta didik
Dengan menggunakan media pendidikan yang dipersiapkan dengan baik, berarti guru agama telah membantu peserta didiknya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, daya ingatan, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat
belajar yang besar ini sangat potensial sekali ditumbuhkembangkan
sebagai dasar materi keimanan, ibadah, muamalah, sikap sosial, pembentukan akhlak karimah dan sebagainya. Pesan-pesan pendidikan agama yang
dibantu dengan media pendidikan agama dapat membangkitkan motivasi kegairahan.4
D.Contoh Tingkah Laku (Suri Tauladan) Dalam Media Pendidikan Agama Islam
Para nabi menyebarkan agama kepada kaumnya atau kepada umat manusia bertindak sebagai guru-guru yang baik dan sebagai pendidikan keagamaan yang agung. Usaha Nabi dalam menanamkan aqidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi sendiri dan dengan jalan memberikan contoh teladan yang baik. Sebagai contoh teladan yang bersifat uswatun hasanah, Nabi selalu menunjukkan sifat-sifat yang terpuji. Hal ini diungkapkan dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab: 21, yang artinya
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu" (QS. Al Ahzab; 21)
Nabi selalu memberikan contoh tauladan atau menjadikan dirinya sebagai model dalam menda’wahkan seruan Allah. Sebagai contoh, sewaktu meletakkan Hajarul Aswad ketika membangun kembali Ka’bah. Contoh teladan yang baik tersebut sangat besar pengaruhnya dalam misi pendidikan Islam dan dapat menjadi faktor yang menentukan terhadap keberhasilan dan perkembangan tujuan pendidikan secara luas.5
Melalui tingkah laku atau suri tauladan yang ditampilkan oleh para pendidik dalam kehidupan di lingkungan sekolah merupakan alat peraga atau media pendidikan yang hidup di dalam jiwa para peserta didiknya. Mereka dapat melihat yang dikerjakan pendidiknya dan mendengarkan ucapan yang dituturkan di hadapan mereka. Mereka secara psikologis dan sosiologis cenderung meniru atau mengiritasi semua penampilan pendidik mereka yang menjadi idola dalam diri mereka.
Contoh-contoh tingkah laku yang ditampilkan adalah media pendidikan yang sangat bermakna bagi peserta didik kita dan dapat mewarnai pembentukan kepribadian mereka bila contoh tingkah laku ini secara terus menerus ditampilkan secara sengaja dan berencana.
Dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara contoh tingkah laku mendapat kedudukan utama dan dijadikan media pendidikan dalam upaya membentuk kepribadian peserta didik. Ada tiga konsep media pendidikan dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang amat terkenal yaitu:
1.Tut Wuri Handayani
2.Ing Madyo Mangun Karso
3.Ing Ngarso Sung Tulodo
Melalui contoh tingkah laku lingkungan khususnya di sekolah akan diinternalisasikannya. Sebab itu contoh tingkah laku dapat dijadikan media pendidikan yang sangat ampuh bagi diri peserta didik di lingkungan pendidikan formal.6
E.Pola Media pendidikan Agama Islam
Secara menyeluruh pola media pendidikan agama Islam itu terdiri atas :
1.Bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials). Berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran, majalah bulletin dan lain-lain. Bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegiatan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata dan visual.
2.Alat-alat audio visual
Alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini terdiri atas:
a.Media pendidikan tanpa proyeksi, seperti: papan tulis, papan tempel, papan panel, diagram, grafik, poster, kartun, komik
b.Media pendidikan tiga dimensi
Alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini terdiri dari: model, benda asli, contoh, peta, globe, museum sekolah dan lain-lain
c.Media pendidikan yang menggunakan teknik atau masinal. Adapun alat-alatnya yaitu film rekaman, radio, televisi, komputer dan lain-lain
3.Sumber-sumber masyarakat, berupa objek-objek, peninggalan sejarah, dokumentasi dan lain-lain
4.Kumpulan benda-benda (material collections) berupa benda-benda atau barang-barang yang dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari, seperti potongan kaca, daun dan lain-lain.7
F.Pemanfaatan dan Keterbatasan Media Pendidikan Agama Islam
1.Pemanfaatan media pendidikan agama Islam
Dewasa ini telah banyak terdapat dalam masyarakat berbagai jenis media pendidikan yang bersifat non formal baik yang diusahakan oleh pemerintah, maupun oleh masyarakat sendiri dalam rangka meningkatkan kehidupan umat Islam dalam bidang agama. Keadaan sarana pendidikan agama yang menguntungkan ini, hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua guru agama Islam untuk meningkatkan kualitas hasil didikan kita. Pemanfaatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan kerjasama antara sekolah dan orang tua peserta didik dan dengan para peserta didik sendiri yang berarti kita sebagai guru agama mereka sangat memperhatikan pendidikan agama mereka secara serius.
Dan dari pihak yang dapat ditempuh untuk memanfaatkan media pendidikan non formal ini, seperti guru beserta peserta didik mengikuti acara tersebut secara bersama-sama kemudian mendiskusikannya.
Pemanfaatan media pendidikan baik yang diselenggarakan secara formal dan non formal, dapat membantu para peserta didik kita untuk belajar mandiri melalui media komunikasi agama yang diikuti mereka. Dan di dalam diri mereka terbentuk sikap senang mengikuti pendidikan agama sejak kecil dan senang mencatat semua yang dialaminya. Budaya mencatat ini sejak baik sekali dikembangkan, karena merupakan memori atau kenang-kenangan yang bersifat agamis dan akan mewarnai perkembangan kepribadiannya kelak.
Ada beberapa manfaat lainnya yang dapat diperoleh dengan menggunakan media pendidikan di luar sekolah, yaitu:
a.Memberi umpan balik untuk penyempurnaan proses belajar mengajar yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan.
b.Pokok bahasan bagi peserta didik yang lebih fungsional dan terasa manfaatnya bagi peserta didik yang bersangkutan.
c.Membiasakan peserta didik kita untuk lebih meyakinkan terhadap pendidikan agama yang diajarkan, sehingga akan menimbulkan rasa hormat dan kagum terhadap gurunya.8
2.Keterbatasan Media Pendidikan Agama Islam
Ada beberapa kelemahan media pendidikan yang merupakan keterbatasannya dan cara mengatasinya:
a.Pemakaian media pendidikan agama ini hanya dapat digunakan sebagai alat bantu PBM, bukan untuk pengganti proses belajar mengajar atau pengganti media instruksional.
b.Ada media pendidikan yang tidak bisa digunakan di daerah yang tidak ada listriknya seperti OHP dengan transparannya, film, televisi, rekaman video atau aliran listrik tiba-tiba putus atau mendadak
c.Untuk memelihara media pendidikan yang canggih atau elektronik memerlukan ekstra hati-hati dan juga pengamanannya agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama.9
KESIMPULAN
Dari bahasan yang telah dijelaskan dalam makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1.Media pendidikan agama Islam yaitu semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
2.Makna media pendidikan bagi guru agama Islam sendiri ialah media pendidikan yang digunakan itu mempunyai arti tersendiri bagi guru agama yang memakainya, sehingga dapat membantu peserta didik memproses pemilikan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya (achievement)
3.Fungsi media pendidikan agama Islam yaiu:
a.Membantu guru dalam bidang tugasnya seperti mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam penggunaan metodologi pengajarannya.
b.Membantu para peserta didiknya dalam mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, emosi dan lain-lain.
4.Contoh tingkah laku (suri tauladan) dalam media pendidikan agama Islam adalah suri teladan yang diberikan oleh guru, misalnya dalam bertutur kata, pergaulan antara sesama guru di sekolah.
5.Pola media pendidikan agama Islam di antaranya yaitu bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials), berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran dan lain-lain.
6.Pemanfaatan dan keterbatasan media pendidikan agama Islam
a.Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan media pendidikan di luar sekolah seperti: memberi umpan balik untuk penyempurnaan proses belajar mengajar yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan.
b.Ada beberapa kelemahan media pendidikan yang merupakan keterbatasannya dan cara mengatasinya seperti: untuk memelihara media pendidikan yang canggih atau elektrinik memerlukan ekstra hati-hati dan juga pengamannya agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 2004. Media Pembelajaran Jakarta: Rajawali Pers.
Hamalik, Oemar, 1989. Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Rasyad, Aminuddin dan Darhim, 1997. Media Pengajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama
Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.
Dalam sistem pendidikan modern, fungsi guru sebagai penyampai pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media pendidikan, agar proses belajar mengajar pada khususnya dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif. Hal ini disebabkan antara lain, materi pendidikan yang akan disampaikan itu makin beragam dan luas mengingat perkembangan ilmu teknologi yang makin pesat. Dewasa ini tampaknya guru bukanlah satu-satunya sumber belajar dan penyampai pesan-pesan pendidikan sebagaimana pernah terjadi sebelum tahun lima puluhan. Mulai tahun itu teori komunikasi sosial mulai masuk ke dalam sistem pendidikan, terutama televisi dan telah mulai digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pendidikan.
Dengan mulai meluasnya penggunaan media pendidikan, maka faktor peserta didik mulai menjadi perhatian dari para pakar pendidikan, karena peserta didik yang akan menerima pesan-pesan pendidikan. Maka mulailah digunakan orang pendekatan sistem, yaitu media pendidikan termasuk salah satu sub sistem pendidikan yang menjadi pokok bahasan yang disampaikan menjadi lebih tepat guna dan bermakna. Media pendidikan telah menjadi katalisator dunia pendidikan.
Demikian pula halnya yang terjadi dalam dunia pendidikan agama Islam di Indonesia. Guru-guru agama Islam sudah mulai banyak menggunakan teknologi pendidikan modern. Sehubungan dengan telah meluasnya pemakaian media pendidikan ini dalam proses belajar mengajar maka dalam pembahasan ini akan disampaikan tentang pengertian, makna media pendidikan bagi guru agama Islam, fungsi, contoh tingkah laku (suri tauladan), pola, pemanfaatan dan keterbatasan media pendidikan agama Islam.
Semoga dari hasil pembahasan nanti akan memberi banyak manfaat bagi para pembaca, baik orang tua atau bagi pembaca yang menggeluti profesi sebagai pendidik.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Media Pendidikan Agama Islam
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “lengan”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
( ﻞﺋ ﺎﺴﻭ ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.1
Sedangkan media pendidikan agama Islam ialah semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.2
B.Makna Media Pendidikan Bagi Guru Agama Islam
Yang dimaksud dengan makna di sini adalah media pendidikan yang digunakan itu mempunyai arti tersendiri bagi guru agama yang memakainya, sehingga dapat membantu peserta didiknya memproses pemilikan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya (achievement), karena ia dapat menyajikan pokok bahasan yang telah diprogramkan dengan penampilan yang lebih menarik perhatian mereka. Ia dapat mengatasi masalah materi pendidikan yang berkenaan dengan ruang, waktu dan tempat yang tidak mungkin dihadirkan guru secara kenyataan apa adanya.
Media pendidikan secara pedagogis dan psikologis dapat memenuhi harapan peserta didik untuk aktif mengikutinya dari awal sampai akhir karena unsur gerak, suara dan latar belakang gambar yang ditampilkan memberikan kesan tersendiri bagi mereka karena hal-hal demikian makin menambah bobot sajian yang ditampilkannya. Menurut penelitian gambar yang ditampilkan baik berupa lukisan maupun gambar dan suara secara serentak mempunyai makna tambah karena ia telah mengandung berbagai pesan yang dapat ditangkap oleh yang mengikutinya.3
C.Fungsi Media Pendidikan Agama Islam
Fungsi media pendidikan yang digunakan oleh para guru agama dalam proses belajar mengajar yaitu:
1.Membantu guru dalam bidang tugasnya
Media pendidikan agama bila digunakan secara tepat dapat membantu mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam penggunaan metodologi pengajarannya. Sehingga metode mengajar yang berpusat kepada guru atau guru sentries dapat dikurangi, agar keaktifan belajar mereka makin meningkat. Dengan meningkatkan aktivitas mereka ini, berarti prinsip belajar aktif dengan mengalami sendiri, menelaah dan menjelajah sendiri akan membuahkan hasil belajar yaitu menguasai bahan pelajaran tersebut karena diperoleh dengan usaha sendiri (experience, exploration and iscovery)
2.Membantu para peserta didik
Dengan menggunakan media pendidikan yang dipersiapkan dengan baik, berarti guru agama telah membantu peserta didiknya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, daya ingatan, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat
belajar yang besar ini sangat potensial sekali ditumbuhkembangkan
sebagai dasar materi keimanan, ibadah, muamalah, sikap sosial, pembentukan akhlak karimah dan sebagainya. Pesan-pesan pendidikan agama yang
dibantu dengan media pendidikan agama dapat membangkitkan motivasi kegairahan.4
D.Contoh Tingkah Laku (Suri Tauladan) Dalam Media Pendidikan Agama Islam
Para nabi menyebarkan agama kepada kaumnya atau kepada umat manusia bertindak sebagai guru-guru yang baik dan sebagai pendidikan keagamaan yang agung. Usaha Nabi dalam menanamkan aqidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi sendiri dan dengan jalan memberikan contoh teladan yang baik. Sebagai contoh teladan yang bersifat uswatun hasanah, Nabi selalu menunjukkan sifat-sifat yang terpuji. Hal ini diungkapkan dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab: 21, yang artinya
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu" (QS. Al Ahzab; 21)
Nabi selalu memberikan contoh tauladan atau menjadikan dirinya sebagai model dalam menda’wahkan seruan Allah. Sebagai contoh, sewaktu meletakkan Hajarul Aswad ketika membangun kembali Ka’bah. Contoh teladan yang baik tersebut sangat besar pengaruhnya dalam misi pendidikan Islam dan dapat menjadi faktor yang menentukan terhadap keberhasilan dan perkembangan tujuan pendidikan secara luas.5
Melalui tingkah laku atau suri tauladan yang ditampilkan oleh para pendidik dalam kehidupan di lingkungan sekolah merupakan alat peraga atau media pendidikan yang hidup di dalam jiwa para peserta didiknya. Mereka dapat melihat yang dikerjakan pendidiknya dan mendengarkan ucapan yang dituturkan di hadapan mereka. Mereka secara psikologis dan sosiologis cenderung meniru atau mengiritasi semua penampilan pendidik mereka yang menjadi idola dalam diri mereka.
Contoh-contoh tingkah laku yang ditampilkan adalah media pendidikan yang sangat bermakna bagi peserta didik kita dan dapat mewarnai pembentukan kepribadian mereka bila contoh tingkah laku ini secara terus menerus ditampilkan secara sengaja dan berencana.
Dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara contoh tingkah laku mendapat kedudukan utama dan dijadikan media pendidikan dalam upaya membentuk kepribadian peserta didik. Ada tiga konsep media pendidikan dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang amat terkenal yaitu:
1.Tut Wuri Handayani
2.Ing Madyo Mangun Karso
3.Ing Ngarso Sung Tulodo
Melalui contoh tingkah laku lingkungan khususnya di sekolah akan diinternalisasikannya. Sebab itu contoh tingkah laku dapat dijadikan media pendidikan yang sangat ampuh bagi diri peserta didik di lingkungan pendidikan formal.6
E.Pola Media pendidikan Agama Islam
Secara menyeluruh pola media pendidikan agama Islam itu terdiri atas :
1.Bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials). Berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran, majalah bulletin dan lain-lain. Bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegiatan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata dan visual.
2.Alat-alat audio visual
Alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini terdiri atas:
a.Media pendidikan tanpa proyeksi, seperti: papan tulis, papan tempel, papan panel, diagram, grafik, poster, kartun, komik
b.Media pendidikan tiga dimensi
Alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini terdiri dari: model, benda asli, contoh, peta, globe, museum sekolah dan lain-lain
c.Media pendidikan yang menggunakan teknik atau masinal. Adapun alat-alatnya yaitu film rekaman, radio, televisi, komputer dan lain-lain
3.Sumber-sumber masyarakat, berupa objek-objek, peninggalan sejarah, dokumentasi dan lain-lain
4.Kumpulan benda-benda (material collections) berupa benda-benda atau barang-barang yang dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari, seperti potongan kaca, daun dan lain-lain.7
F.Pemanfaatan dan Keterbatasan Media Pendidikan Agama Islam
1.Pemanfaatan media pendidikan agama Islam
Dewasa ini telah banyak terdapat dalam masyarakat berbagai jenis media pendidikan yang bersifat non formal baik yang diusahakan oleh pemerintah, maupun oleh masyarakat sendiri dalam rangka meningkatkan kehidupan umat Islam dalam bidang agama. Keadaan sarana pendidikan agama yang menguntungkan ini, hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua guru agama Islam untuk meningkatkan kualitas hasil didikan kita. Pemanfaatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan kerjasama antara sekolah dan orang tua peserta didik dan dengan para peserta didik sendiri yang berarti kita sebagai guru agama mereka sangat memperhatikan pendidikan agama mereka secara serius.
Dan dari pihak yang dapat ditempuh untuk memanfaatkan media pendidikan non formal ini, seperti guru beserta peserta didik mengikuti acara tersebut secara bersama-sama kemudian mendiskusikannya.
Pemanfaatan media pendidikan baik yang diselenggarakan secara formal dan non formal, dapat membantu para peserta didik kita untuk belajar mandiri melalui media komunikasi agama yang diikuti mereka. Dan di dalam diri mereka terbentuk sikap senang mengikuti pendidikan agama sejak kecil dan senang mencatat semua yang dialaminya. Budaya mencatat ini sejak baik sekali dikembangkan, karena merupakan memori atau kenang-kenangan yang bersifat agamis dan akan mewarnai perkembangan kepribadiannya kelak.
Ada beberapa manfaat lainnya yang dapat diperoleh dengan menggunakan media pendidikan di luar sekolah, yaitu:
a.Memberi umpan balik untuk penyempurnaan proses belajar mengajar yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan.
b.Pokok bahasan bagi peserta didik yang lebih fungsional dan terasa manfaatnya bagi peserta didik yang bersangkutan.
c.Membiasakan peserta didik kita untuk lebih meyakinkan terhadap pendidikan agama yang diajarkan, sehingga akan menimbulkan rasa hormat dan kagum terhadap gurunya.8
2.Keterbatasan Media Pendidikan Agama Islam
Ada beberapa kelemahan media pendidikan yang merupakan keterbatasannya dan cara mengatasinya:
a.Pemakaian media pendidikan agama ini hanya dapat digunakan sebagai alat bantu PBM, bukan untuk pengganti proses belajar mengajar atau pengganti media instruksional.
b.Ada media pendidikan yang tidak bisa digunakan di daerah yang tidak ada listriknya seperti OHP dengan transparannya, film, televisi, rekaman video atau aliran listrik tiba-tiba putus atau mendadak
c.Untuk memelihara media pendidikan yang canggih atau elektronik memerlukan ekstra hati-hati dan juga pengamanannya agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama.9
KESIMPULAN
Dari bahasan yang telah dijelaskan dalam makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1.Media pendidikan agama Islam yaitu semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
2.Makna media pendidikan bagi guru agama Islam sendiri ialah media pendidikan yang digunakan itu mempunyai arti tersendiri bagi guru agama yang memakainya, sehingga dapat membantu peserta didik memproses pemilikan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya (achievement)
3.Fungsi media pendidikan agama Islam yaiu:
a.Membantu guru dalam bidang tugasnya seperti mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam penggunaan metodologi pengajarannya.
b.Membantu para peserta didiknya dalam mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, emosi dan lain-lain.
4.Contoh tingkah laku (suri tauladan) dalam media pendidikan agama Islam adalah suri teladan yang diberikan oleh guru, misalnya dalam bertutur kata, pergaulan antara sesama guru di sekolah.
5.Pola media pendidikan agama Islam di antaranya yaitu bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials), berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran dan lain-lain.
6.Pemanfaatan dan keterbatasan media pendidikan agama Islam
a.Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan media pendidikan di luar sekolah seperti: memberi umpan balik untuk penyempurnaan proses belajar mengajar yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan.
b.Ada beberapa kelemahan media pendidikan yang merupakan keterbatasannya dan cara mengatasinya seperti: untuk memelihara media pendidikan yang canggih atau elektrinik memerlukan ekstra hati-hati dan juga pengamannya agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 2004. Media Pembelajaran Jakarta: Rajawali Pers.
Hamalik, Oemar, 1989. Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Rasyad, Aminuddin dan Darhim, 1997. Media Pengajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama
Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.
CDMA (Code Division Multiple Access)
CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan teknologi akses jamak dengan masing-masing user menggunakan kode yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam system. Pada CDM, sinyal informasi pada transmitter di-coding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan. PT Telkom akan memanfaatkan CDMA sebagai telepon fixed wireless digital yang akan dipakai sebagai telepon rumah (fixed phone) dan telepon bergerak (mobility). Layanan fixed wireless berbasis CDMA akan diberi brand Telkom Flexi sebagai telepon bergerak terbatas dalam satu area kode, yang dimungkinkan karena memiliki fitur limited mobility.
Para pakar teknologi sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak digunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Par pelaku bisnis telepon seluler (handphone) memperkirakan bahwa Telkom Flexi akan mendapat sambutan positif dari masyarakat, mengingat tarifnya akan jauh berada dibawah GSM, karena biaya investasinya sangat murah. Tentu saja, kehadiran Telkom Flexi akan membuat lega calon pelanggan telepon yang sudah lama mendambakan telepon hemat maupun pelanggan ponsel yang mendambakan telepon seluler alternatif.
Selain GSM pelanngan ponsel di Idonesia sudah pernah mengenal teknologi seluler analog AMPS yang di operasikan oleh Ratelindo dan Komselindo, namun karena kualitasnya kurang memuaskan coveragenya terbatas, kurang diminati pelanggan. Kelemahan AMPS lainnya adalah teknologinya yang sudah ketinggalan jaman, sehingga sulit mengikuti perkembangan layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
Mulai Desember 2002, Telkom telah menggelar CDMA-2000 (1 X) di Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan dengan brand Telkom Flexi. Pada awalnya, pemasaran telkom fleksi agak tersendat disebabkan karena masih terbatasnya ponsel berteknologi CDMA yang beredar dipasaran. Saat ini animo calon pelanggan Telkom Flexi begitu besar seiring dengan banyaknya ponsel CDMA yang beredar dipasaran. Teknologi CDMA tahun 1990, patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital. Oleh karena itu, tidak heran jika tekonologi ini sangat aman, karena tidak dapat digandakan (dikloning).
Teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer dan cek saldo.
GSM yang didukung oleh Negara-negara Eropa lebih cepat melejit jumlah pemakaiannya yang seluruh dunia pada saat ini sudah mencapai lebih 700juta. Untuk smentara, jumlah pelanggan CDMA, baru mencapai 120juta. GSM dan CDMA dengan varian awalnya IS-95 A juga muncul pada saat yang bersamaan diawal tahun 90-an tergolong dalam teknologi ponsel generasi ke-2 (2G). pendukung CDMA yang terdiri dari lembaga pemerintahan, industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset membentuk CDG (CDMA Development Group), yaitu organisasi yang dbentuk untuk mengembangkan CDMA sebagai standar Internasional. CDG berhasil mengembangkan varian baru CDMA yang dikenal dengan CDMA-2000 (1 X). CDMA-2000 (1 X) cepat mendapatkan sambutan pasar dinegara-negara Asia, seperti India, Cian, Jepang dan Korea Selatan. Sampai saat ini jumlah pengguna CDMA-2000 (1 X) di Cina saja hampir mencapi 50juta, sementara di Kore Selatan pelanggannya sudah mencapai 30juta. CDMA-2000 (1 X) di operasikan oleh SK Telecom se Korea Selatan sebagai infrastruktur layanan telepon seluler generasi ke-3 (3G), yang dapat melayani musik, video, game, kirim data, dan akses internet berkecapatan tinggi.
Keunggulan CDMA-2000 (1 X) jika dibandingkan dengan GSM:
1.Sebagai teknologi militer, CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
2.CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3.Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan handphone CDMA irit dalam mengkonsumsi baterai sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.
4.Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi yang sama sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfiguransinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu, CDMA-2000 (1 X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM, sehingga hanya memerluakn lebih sedikit BTS untuk meng-cover luas yang sama jika dibandungkan dengan GSM.
5.CDMA-2000(1X) dapat emngirim data dengan kecepatan hingga 144Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game, dan downloaddata melalui internet.
Sejak 1 April 2003 Telkom Flexi ponsel berbasis teknologi CDMA sudah mulai dipasarkan di Batam. Pihak-pihak yang terkait dengan bisnis ponsel CDMA sudah mulai mengkosolidasi diri agar dapat terlibat dengan bisnis yang sangat menjanjikan ini dengan menyiapkan berbagai tipe terminal mulai dari tipe standar sampai dengan yang high end. Dengan tarif seperti telepon rumah, pelanggan Telkom Flexi sudah dapat berponsel ria sepuasnya dengan menggunakan ponsel yang lebih canggih dari GSM.
Para pakar teknologi sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak digunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Par pelaku bisnis telepon seluler (handphone) memperkirakan bahwa Telkom Flexi akan mendapat sambutan positif dari masyarakat, mengingat tarifnya akan jauh berada dibawah GSM, karena biaya investasinya sangat murah. Tentu saja, kehadiran Telkom Flexi akan membuat lega calon pelanggan telepon yang sudah lama mendambakan telepon hemat maupun pelanggan ponsel yang mendambakan telepon seluler alternatif.
Selain GSM pelanngan ponsel di Idonesia sudah pernah mengenal teknologi seluler analog AMPS yang di operasikan oleh Ratelindo dan Komselindo, namun karena kualitasnya kurang memuaskan coveragenya terbatas, kurang diminati pelanggan. Kelemahan AMPS lainnya adalah teknologinya yang sudah ketinggalan jaman, sehingga sulit mengikuti perkembangan layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
Mulai Desember 2002, Telkom telah menggelar CDMA-2000 (1 X) di Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan dengan brand Telkom Flexi. Pada awalnya, pemasaran telkom fleksi agak tersendat disebabkan karena masih terbatasnya ponsel berteknologi CDMA yang beredar dipasaran. Saat ini animo calon pelanggan Telkom Flexi begitu besar seiring dengan banyaknya ponsel CDMA yang beredar dipasaran. Teknologi CDMA tahun 1990, patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital. Oleh karena itu, tidak heran jika tekonologi ini sangat aman, karena tidak dapat digandakan (dikloning).
Teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer dan cek saldo.
GSM yang didukung oleh Negara-negara Eropa lebih cepat melejit jumlah pemakaiannya yang seluruh dunia pada saat ini sudah mencapai lebih 700juta. Untuk smentara, jumlah pelanggan CDMA, baru mencapai 120juta. GSM dan CDMA dengan varian awalnya IS-95 A juga muncul pada saat yang bersamaan diawal tahun 90-an tergolong dalam teknologi ponsel generasi ke-2 (2G). pendukung CDMA yang terdiri dari lembaga pemerintahan, industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset membentuk CDG (CDMA Development Group), yaitu organisasi yang dbentuk untuk mengembangkan CDMA sebagai standar Internasional. CDG berhasil mengembangkan varian baru CDMA yang dikenal dengan CDMA-2000 (1 X). CDMA-2000 (1 X) cepat mendapatkan sambutan pasar dinegara-negara Asia, seperti India, Cian, Jepang dan Korea Selatan. Sampai saat ini jumlah pengguna CDMA-2000 (1 X) di Cina saja hampir mencapi 50juta, sementara di Kore Selatan pelanggannya sudah mencapai 30juta. CDMA-2000 (1 X) di operasikan oleh SK Telecom se Korea Selatan sebagai infrastruktur layanan telepon seluler generasi ke-3 (3G), yang dapat melayani musik, video, game, kirim data, dan akses internet berkecapatan tinggi.
Keunggulan CDMA-2000 (1 X) jika dibandingkan dengan GSM:
1.Sebagai teknologi militer, CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
2.CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3.Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan handphone CDMA irit dalam mengkonsumsi baterai sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.
4.Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi yang sama sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfiguransinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu, CDMA-2000 (1 X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM, sehingga hanya memerluakn lebih sedikit BTS untuk meng-cover luas yang sama jika dibandungkan dengan GSM.
5.CDMA-2000(1X) dapat emngirim data dengan kecepatan hingga 144Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game, dan downloaddata melalui internet.
Sejak 1 April 2003 Telkom Flexi ponsel berbasis teknologi CDMA sudah mulai dipasarkan di Batam. Pihak-pihak yang terkait dengan bisnis ponsel CDMA sudah mulai mengkosolidasi diri agar dapat terlibat dengan bisnis yang sangat menjanjikan ini dengan menyiapkan berbagai tipe terminal mulai dari tipe standar sampai dengan yang high end. Dengan tarif seperti telepon rumah, pelanggan Telkom Flexi sudah dapat berponsel ria sepuasnya dengan menggunakan ponsel yang lebih canggih dari GSM.
PEMROGRAMAN MULTIMEDIA
Pemrograman Multimedia disebut juga sebagai multimedia programming atau multimedia authoring. Multimedia authoring merupakan proses pembuatan suatu aplikasi komputer yang melibatkan aspek-aspek multimedia yang terintegrasi dalam sebuah software authoring. Hasil output multimedia authoring biasanya berupa aplikasi dengan tampilan yang menarik dari segi visual maupun interaktivitas. Soal-soal latihan (dalam bentuk pilihan ganda) dalam suatu pelajaran dapat dibuat dalam bentuk program komputer menggunakan software multimedia authoring.
Deskripsi suatu kejadian juga dapat dapat divisualisasikan menggunakan software multimedia authoring. Jadi, software jenis ini sangat tepat digunakan untuk menghasilkan suatu perangkat lunak berbasis komputer.
Software authoring yang sering digunakan untuk membuat perangkat lunak pembelajaran berbasis komputer antara lain: Macromedia Authorware, Macromedia Flash, Macromedia Director, dan Multimedia Builder.
Software jenis ini menggabungkan fasilitas aplikasi grafis, teks, audio, animasi dan bahasa pemrograman untuk menghasilkan software yang menarik.
Deskripsi suatu kejadian juga dapat dapat divisualisasikan menggunakan software multimedia authoring. Jadi, software jenis ini sangat tepat digunakan untuk menghasilkan suatu perangkat lunak berbasis komputer.
Software authoring yang sering digunakan untuk membuat perangkat lunak pembelajaran berbasis komputer antara lain: Macromedia Authorware, Macromedia Flash, Macromedia Director, dan Multimedia Builder.
Software jenis ini menggabungkan fasilitas aplikasi grafis, teks, audio, animasi dan bahasa pemrograman untuk menghasilkan software yang menarik.
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Menurut teori sibernetik, belajar merupakan pengolahan informasi. Teori sibernetik menyatakan bahwa tidak ada suatu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh system informasi. Komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”. Ketiga komponen tersebut adalah: Sensori Receptor (sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar), Working Memory (diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh indifidu), Long Term Memory (diasumsikan berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu, mempunyai kapasitas tak terbatas, sekali informasi disimpan didalam LTM ia tidak akan pernah terhapus/hilang.
Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Ausubel (19690 mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi struktur kognitif yang telah dimiliki individu. Reigeluth & Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata di dalam struktur kognitif secara hirarkis, artinya pengetehuan yang lebih umum & abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci. Proses pengolahan informasi dalam ingatan di mulai dari proses penyandingan informasi (enconding), diikuti dengan penyimpanan informasi (strorage), dan di akhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah di simpan dalam ingatan (retrieval).
Teori sibernetik sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada system informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung sangat ditentukan oleh system informasi tersebut. Selain itu teori ini tidak membahas proses belajar secara langsung sehingga hal ini menyulitkan penerapannya.
Ada 9 tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang ingatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan berangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong unjuk kerja, memberikan balikan informative, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar. Keunggulan stategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi adalah, cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol, penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis, kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap, adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai, adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan, yang sesungguhnya, control belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu, balikan informative memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk, kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
TOKOH ALIRAN SIBERNETIK
1.LANDA
Menurut Landa ada 2 macam proses berfikir, yaitu:
Proses berfikir algoritmik , yaitu proses berfikir linier, konvergen, lurus menuju ke satu target tertentu.
Proses berfikir heuristic, yakni cara berfikir divergen, menuju ke beberapa target sekaligus.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari diketahui cirri-cirinya. Satu hal lebih tepat apabila disajikan dalam bentuk “terbuka” & memberi keleluasan siswa untuk berimajinasi & berfikir. Namun, untuk memahami makna suatu konsep yang luas banyak memiliki interpretasi maka akan lebih baik jika proses berfikir siswa dibimbing kearah yang “menyebar” (heuristic), dengan harapan pemahaman mereka terhadap konsep itu tidak tunggal, monoton, dogmatis & linier.
2.PASK & SCOTT
Pendekatan serialis yang diusulkan untuk pask dan scott sama dengan pendekatan algoritmik. Namun, cara berfikir menyeluruh (wholist) tidak sama dengan heuristic. Cara berfikir menyeluruh adalah berfikir yang cenderung melompat kedepan, langsug kegambaran lengkap sebuah sistem informasi. Pendekatan yang berorientasi pada pengelolaan informasi menekankan beberapa hal seperti ingatan jangka pendek (short term memory), ingatan jangka panjang (long term memory), dsb. Yang berhubungan dengan apa yang terjadi dalam otak kita dalam proses pengolahan informasi. Menurut teori sibernetik ini agar proses belajar berjalan seoptimal mungkin, bukan hanya cara kerja otak kita yang perlu dipahami, tetapi juga lingkungan yang mempengaruhi mekanisme itupun perlu diketahui.
Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Ausubel (19690 mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi struktur kognitif yang telah dimiliki individu. Reigeluth & Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata di dalam struktur kognitif secara hirarkis, artinya pengetehuan yang lebih umum & abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci. Proses pengolahan informasi dalam ingatan di mulai dari proses penyandingan informasi (enconding), diikuti dengan penyimpanan informasi (strorage), dan di akhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah di simpan dalam ingatan (retrieval).
Teori sibernetik sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada system informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung sangat ditentukan oleh system informasi tersebut. Selain itu teori ini tidak membahas proses belajar secara langsung sehingga hal ini menyulitkan penerapannya.
Ada 9 tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang ingatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan berangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong unjuk kerja, memberikan balikan informative, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar. Keunggulan stategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi adalah, cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol, penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis, kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap, adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai, adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan, yang sesungguhnya, control belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu, balikan informative memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk, kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
TOKOH ALIRAN SIBERNETIK
1.LANDA
Menurut Landa ada 2 macam proses berfikir, yaitu:
Proses berfikir algoritmik , yaitu proses berfikir linier, konvergen, lurus menuju ke satu target tertentu.
Proses berfikir heuristic, yakni cara berfikir divergen, menuju ke beberapa target sekaligus.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari diketahui cirri-cirinya. Satu hal lebih tepat apabila disajikan dalam bentuk “terbuka” & memberi keleluasan siswa untuk berimajinasi & berfikir. Namun, untuk memahami makna suatu konsep yang luas banyak memiliki interpretasi maka akan lebih baik jika proses berfikir siswa dibimbing kearah yang “menyebar” (heuristic), dengan harapan pemahaman mereka terhadap konsep itu tidak tunggal, monoton, dogmatis & linier.
2.PASK & SCOTT
Pendekatan serialis yang diusulkan untuk pask dan scott sama dengan pendekatan algoritmik. Namun, cara berfikir menyeluruh (wholist) tidak sama dengan heuristic. Cara berfikir menyeluruh adalah berfikir yang cenderung melompat kedepan, langsug kegambaran lengkap sebuah sistem informasi. Pendekatan yang berorientasi pada pengelolaan informasi menekankan beberapa hal seperti ingatan jangka pendek (short term memory), ingatan jangka panjang (long term memory), dsb. Yang berhubungan dengan apa yang terjadi dalam otak kita dalam proses pengolahan informasi. Menurut teori sibernetik ini agar proses belajar berjalan seoptimal mungkin, bukan hanya cara kerja otak kita yang perlu dipahami, tetapi juga lingkungan yang mempengaruhi mekanisme itupun perlu diketahui.
PERCOBAAN MEMBUAT PERISKOP SEDERHANA
PENDAHULUAN
Periskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda yang tidak dalam pandangan garis pengamat. Periskop biasanya digunakan pada kapal selam. Pengamat yang berada di kapal selam dapat melihat keadaan di permukaan laut. Periskop juga dapat digunakan untuk memperhatikan orang-orang dalam keramaian.
Periskop memiliki keterbatasan, yaitu panjang pipa. Untuk mengtasi keterbatasan ini, dapat digunakan system lensa relai.
Jenis periskop yang canggih, dilengkapi dengan berkas-berkas serat kaca. Serat ini akan merelai bayangan sepanjang tabung. Pada kedua ujung, berkas serat-serat kaca ini harus benar-benar sejajar. Disini tidak diperlukan lensa lerai. Keuntungan periskop serat kaca adalah keluwesannya, yaitu dapat dibengkok-bengkokkan, sehingga dapat digunakan untuk mengamati organ-organ dalam tubuh manusia, seperti jantung, lambung, saluran pencernaan, dan daerah-daerah tubuh lainnya.
Periskop sederhana terdiri atas sebuah tabung dan dua cermin yang membentuk sudut 450 terhadap sumbu tabung. Cermin yang digunakan pada periskop adalah dua buah cermin datar. Cermin ini disimpan miring dan diletakkan sejajar dengan ujung-ujung pipa. Bila perangkat cermin dilengkapi dengan lensa, periskop mirip dengan teleskop.
Dalam percobaan kali ini kami akan mencoba untuk membuat periskop sederhana. Diharapkan setelah percobaan ini kami dapat mengerti dan memahami cara pembuatan periskop sederhana dan cara kerjanya. Selain itu juaga kita dapat memahami penerapan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam penggunaan periskop.
PERCOBAAN MEMBUAT PERISKOP SEDERHANA
A.ALAT DAN BAHAN
Kaca atau cermin kecil
Pensil atau bolpein
Gunting kertas
Kotak karton yang tinggi
Karton ukuran 4cm x 5cm
Penggaris segitiga kecil
B.CARA KERJA
Gambarlah garis diagonal pada salah satu sisi kotak karton yang telah di buat dengan menggunakan segitiga.
Gunting sepanjang garis diagonal tersebut.
Balikkan kotak karton dan gambar garis diagonal yang sejajar dengan garis diagonal pada sisi tadi.
Masukkan cermin kedalam lubang yang telah dibuat
Buatlah bujur sangkar didepan cermin, lalu gunting.
Buatlah lubang pada bagian belakang kotak kira-kira sama dengan dasar cermin.
Periskop sederhana telah jadi dan siap untuk digunakan.
C. PERTANYAAN
Setelah melakukan percobaan diatas coba uraikan cara kerja periskop!
Sebutkan sifat-sifat cahaya yang dapat kamu ketahui setelah kamu melakukan percobaan diatas!
Sifat cahaya manakah yang sesuai dengan kerja periskop?
Manfaat apa yang dapat kamu ambil setelah melakukan percobaan ini?
D. PEMBAHASAN
1.Cara Kerja Periskop adalah:
Cahaya masuk dibagian depan kotak karton dan diterima oleh ceriman bagian atas.
Cermin tersebut kemudian mengirimkan cahaya yang diterima ke cermin ynag disimpan dibawah.
Cermin dibawah mengirimkan cahaya menuju mata kita.
Dengan begitu kita dapat melihat keadaan disekitar kita tanpa kita harus terlihat.
2.Sifat-Sifat cahaya:
Cahaya merambat lurus
Cahaya dapat menembus benda bening
Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya dibiyaskan melalui dua zat yang berbeda
Cahaya putih terdiri dari berbagai warna
3.Sifat yang sesuai dengan kerja periskop adalah sifat:
Cahaya dapat menembus benda bening
Cahaya dapat dipantulkan
4.Manfaat yang dapat kita ambil setelah kita melakukan percobaan ini adalah:
Kita dapat mengetahui secara detail bagian-bagian dari periskop.
Kita dapat mengetahui cara pembutan periskop.
Kita dapat mengetahui cara kerja dari periskop.
Kita dapat mengetahui sifat-sifat cahaya yang digunakan untuk mebuat periskop.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya yaitu:
Cahaya memang dapat menembus benda bening, contohnya kaca, yang digunakan didalam periskop, sehingga periskop dapat digunakan sesuai dengan kegunaannya.
Cahaya memang dapat dipantulkan, seperti dalam periskop cahaya dipantulkan dari cermin atas ke cermin bawah, sehingga orang yang didalam periskop dapat melihat sekelilingnya.
Ternyata mudah membuat periskop sederhana, kita dapat secara langsung menggunakan alat yang kita buat sendiri.
Cara kerja periskop sangat sederhana, yaitu: diawali dengan masuknya cahaya pada kotak di bagian depan dan diterima oleh cermin bagian atas. Cermin tersebut kemudian mengirimkan cahaya yang diterima ke cermin yang disimpan di bagian bawah. Selanjutnya, cermin dibawah ini mengirimkan cahaya menuju mata kita, sehingga kita dapat melihat disekeliling kita di dalam karton.
PERCOBAAN DI ATAS MENGANDUNG 3 ASPEK PEMBELAJARAN
A.ASPEK PSIKOMOTORIK
Keterampilan siswa dalam merancang alat untuk percobaan, seperti membuat kotak karton, dan bagian-bagian kecil lainnya, sehingga tecipta periskop sederhana.
Siswa mapu mengelaborasi antara sifat-sifat cahaya dan cara kerja periskop.
Menciptakan sence atau rasa keterkaitan siswa dalam melakukan penelitian atau percobaan atau pembuktian teori.
B.ASPEK KOGNITIF
Memperdalam pengetahuan megenai sifat-sifat cahaya dan penerapannya.
Mengatahui kebenaran teori yang menyatakan bahwa cahaya dapat menembus benda bening dan Cahaya dapat dipantulkan.
Menambah pengetahuan dari semua proses percobaan pembuatan periskop sederhana.
Menghilangkan keraguan mengenai teori sifat-sifat cahaya.
C.ASPEK AFEKTIF
Menumbuhkan minat siswa terhadap sikap ilmiah.
Menumbuhkan minat siswa terhadap penelitian.
Menumbuhkan rasa kepuasan atas hasil karya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sa’adah, Sumiati. 2006. SAINS Untuk Siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5. Bandung: Titian Ilmu.
Tim Bina Karya Guru. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD Kelas VA. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, dkk. 1995. Ilmu Pengetahuan Alam 3 untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Periskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda yang tidak dalam pandangan garis pengamat. Periskop biasanya digunakan pada kapal selam. Pengamat yang berada di kapal selam dapat melihat keadaan di permukaan laut. Periskop juga dapat digunakan untuk memperhatikan orang-orang dalam keramaian.
Periskop memiliki keterbatasan, yaitu panjang pipa. Untuk mengtasi keterbatasan ini, dapat digunakan system lensa relai.
Jenis periskop yang canggih, dilengkapi dengan berkas-berkas serat kaca. Serat ini akan merelai bayangan sepanjang tabung. Pada kedua ujung, berkas serat-serat kaca ini harus benar-benar sejajar. Disini tidak diperlukan lensa lerai. Keuntungan periskop serat kaca adalah keluwesannya, yaitu dapat dibengkok-bengkokkan, sehingga dapat digunakan untuk mengamati organ-organ dalam tubuh manusia, seperti jantung, lambung, saluran pencernaan, dan daerah-daerah tubuh lainnya.
Periskop sederhana terdiri atas sebuah tabung dan dua cermin yang membentuk sudut 450 terhadap sumbu tabung. Cermin yang digunakan pada periskop adalah dua buah cermin datar. Cermin ini disimpan miring dan diletakkan sejajar dengan ujung-ujung pipa. Bila perangkat cermin dilengkapi dengan lensa, periskop mirip dengan teleskop.
Dalam percobaan kali ini kami akan mencoba untuk membuat periskop sederhana. Diharapkan setelah percobaan ini kami dapat mengerti dan memahami cara pembuatan periskop sederhana dan cara kerjanya. Selain itu juaga kita dapat memahami penerapan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam penggunaan periskop.
PERCOBAAN MEMBUAT PERISKOP SEDERHANA
A.ALAT DAN BAHAN
Kaca atau cermin kecil
Pensil atau bolpein
Gunting kertas
Kotak karton yang tinggi
Karton ukuran 4cm x 5cm
Penggaris segitiga kecil
B.CARA KERJA
Gambarlah garis diagonal pada salah satu sisi kotak karton yang telah di buat dengan menggunakan segitiga.
Gunting sepanjang garis diagonal tersebut.
Balikkan kotak karton dan gambar garis diagonal yang sejajar dengan garis diagonal pada sisi tadi.
Masukkan cermin kedalam lubang yang telah dibuat
Buatlah bujur sangkar didepan cermin, lalu gunting.
Buatlah lubang pada bagian belakang kotak kira-kira sama dengan dasar cermin.
Periskop sederhana telah jadi dan siap untuk digunakan.
C. PERTANYAAN
Setelah melakukan percobaan diatas coba uraikan cara kerja periskop!
Sebutkan sifat-sifat cahaya yang dapat kamu ketahui setelah kamu melakukan percobaan diatas!
Sifat cahaya manakah yang sesuai dengan kerja periskop?
Manfaat apa yang dapat kamu ambil setelah melakukan percobaan ini?
D. PEMBAHASAN
1.Cara Kerja Periskop adalah:
Cahaya masuk dibagian depan kotak karton dan diterima oleh ceriman bagian atas.
Cermin tersebut kemudian mengirimkan cahaya yang diterima ke cermin ynag disimpan dibawah.
Cermin dibawah mengirimkan cahaya menuju mata kita.
Dengan begitu kita dapat melihat keadaan disekitar kita tanpa kita harus terlihat.
2.Sifat-Sifat cahaya:
Cahaya merambat lurus
Cahaya dapat menembus benda bening
Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya dibiyaskan melalui dua zat yang berbeda
Cahaya putih terdiri dari berbagai warna
3.Sifat yang sesuai dengan kerja periskop adalah sifat:
Cahaya dapat menembus benda bening
Cahaya dapat dipantulkan
4.Manfaat yang dapat kita ambil setelah kita melakukan percobaan ini adalah:
Kita dapat mengetahui secara detail bagian-bagian dari periskop.
Kita dapat mengetahui cara pembutan periskop.
Kita dapat mengetahui cara kerja dari periskop.
Kita dapat mengetahui sifat-sifat cahaya yang digunakan untuk mebuat periskop.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya yaitu:
Cahaya memang dapat menembus benda bening, contohnya kaca, yang digunakan didalam periskop, sehingga periskop dapat digunakan sesuai dengan kegunaannya.
Cahaya memang dapat dipantulkan, seperti dalam periskop cahaya dipantulkan dari cermin atas ke cermin bawah, sehingga orang yang didalam periskop dapat melihat sekelilingnya.
Ternyata mudah membuat periskop sederhana, kita dapat secara langsung menggunakan alat yang kita buat sendiri.
Cara kerja periskop sangat sederhana, yaitu: diawali dengan masuknya cahaya pada kotak di bagian depan dan diterima oleh cermin bagian atas. Cermin tersebut kemudian mengirimkan cahaya yang diterima ke cermin yang disimpan di bagian bawah. Selanjutnya, cermin dibawah ini mengirimkan cahaya menuju mata kita, sehingga kita dapat melihat disekeliling kita di dalam karton.
PERCOBAAN DI ATAS MENGANDUNG 3 ASPEK PEMBELAJARAN
A.ASPEK PSIKOMOTORIK
Keterampilan siswa dalam merancang alat untuk percobaan, seperti membuat kotak karton, dan bagian-bagian kecil lainnya, sehingga tecipta periskop sederhana.
Siswa mapu mengelaborasi antara sifat-sifat cahaya dan cara kerja periskop.
Menciptakan sence atau rasa keterkaitan siswa dalam melakukan penelitian atau percobaan atau pembuktian teori.
B.ASPEK KOGNITIF
Memperdalam pengetahuan megenai sifat-sifat cahaya dan penerapannya.
Mengatahui kebenaran teori yang menyatakan bahwa cahaya dapat menembus benda bening dan Cahaya dapat dipantulkan.
Menambah pengetahuan dari semua proses percobaan pembuatan periskop sederhana.
Menghilangkan keraguan mengenai teori sifat-sifat cahaya.
C.ASPEK AFEKTIF
Menumbuhkan minat siswa terhadap sikap ilmiah.
Menumbuhkan minat siswa terhadap penelitian.
Menumbuhkan rasa kepuasan atas hasil karya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sa’adah, Sumiati. 2006. SAINS Untuk Siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5. Bandung: Titian Ilmu.
Tim Bina Karya Guru. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD Kelas VA. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, dkk. 1995. Ilmu Pengetahuan Alam 3 untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
SIKAP YANG HARUS DIMILIKI SEORANG GURU
MAKALAH
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Kepribadian Guru
Dosen Pengampu : Nurfuadi, M.Pdi
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : 3-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya guru dunia ini menjadi suram, karena guru pencerah dunia. Dengan adanya guru maka terciptalah manusia-manusia yang berpendidikan, yang diharapkan dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.
Dimasa sekarang banyak sekali guru yang bersikap selayaknya seorang guru yang berpendidikan. Banyak giru yang bersikap semaunya sendiri terhadap siswanya. Sikap yang dilakukan oleh guru merupakan cermin bagi siswanya. Bagaimana siswanya begitulah gurunya.
Bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang baik, agar bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya. Dalam makalah ini akan dibahas tentang suatu hal yang dapat menjawab pertanyaan diatas, yaitu tentang sikap guru yang baik yang dapat menjadi cermin anak didiknya, agar menjadi anak didik seperti apa yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai calon guru dimasa yang akan datang, yang bisa menjadi contoh yang baik bagi anak didik kita kelak. Amin…!!!.
Kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca guna memperbaiki makalah dimasa yang akan dataing. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
SIKAP YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG GURU
A.PENGERTIAN GURU
Pengertian Guru Secara Etimologi
Kata “guru” berasal dari bahasa India yang berarti orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari kesengsaraan. Dalam tradisi agama Hindu, guru dikenal sebagai maharesi. Didalam bahasa Arab kata guru dikenal dengan Al-Mu’alim/Al-Ustadz, yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis ta’lim.
Pengetian Guru Secara Umum
Secara umum baik sebagai pekerjaan atau profesi, guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang amat penting. Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 30, disebutkan bahwa pendidik (guru) merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai serta mempunyai pandangan yang luas dan berwibawa/kewibawaan.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu peristiwa yang mempunyai aspek normative, yang artinya bahwa dalam peristiwa pendidikan, pendidik dan anak didik berlangsung pada ukuran norma atau nilai-nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang baik. Pendidikan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan mencapai pendidikan yang tinggi manusia akan dihormati, disegani dan dijunjung tinggi martabatnya dimasyarakat. Oleh kerena itu betapa pentingnya guru bersikap baik dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap anak didiknya.
Mutu guru di Indonesia sangat kurang. Banyak upaya dan kegiatan untuk meningkatkan mutu guru. Hasil-hasil evaluasi tahap akhir siswa menunjukan bahwa nilai mereka belum mengalami kenaikan yang berarti. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah sikap guru yang kurang professional dan baik. Lantas bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang patut dimiliki seorang guru? Dibawah ini akan dijelaskan berbagai macam sikap guru.
B SIKAP GURU
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupannya. Sikap mengandung tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan negative.
Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena sikap seroang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya. Pada saat ini banyak sikap dari seorang guru yang tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai seorang pendidik karena adanya berbagai factor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan.
Lantas bagaimanakah sikap yang baik seorang guru agar tercipta anak didik yang menjadi manusia seutuhnya. Karena salah satu tugas guru memanusiakan manusia. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa pendapat mengenai sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru.
Abdul Kadir Munsyi, M. Nasyai Hasyim dan Mukhrim mengartikan sikap dengan gerak anggota tubuh guru pada waktu mengajar. Menurut mereka sikap guru yang baik adalah:
a. guru bersikap wajar (tidak dibuat-buat)
b.guru tidak berlagak seperti gembala yang memelihara kambingnya
c.guru tidak menganggap murid sebagai musuhnya
d.guru tidak bergerak kaku atau meniru guru-guru yang lain yang sukses, tetapi bergeraklah sewajarnya apa adanya sesuai dengan kepribadian kita masing-masing.
e.guru boleh bergerak bebas, tidak merasa takut asal sopan.
f.guru jangan seperti patung, hanya diam diri dalam satu tempat. Kelas adalah kepunyaan guru dan murid-murid bersama,.berdirilah pada tempat dimana semua kelas dapat melihat dan mendengarkan suara guru.
g.pada waktu ujian atau tes guru jangan bersikap seperti polisi yang mengawasi maling atau seperti kucing mengintai tikus, bersikaplah santai tapi waspada.
Guru yang baik menurut Alvin W. Howard dalam bukunya Teaching in Miedle School, yang dikutip oleh Jasi Muhammad, harus memiliki sikap sebagai berikut:
a.guru harus bersikap respek terhadap apa yang sedang terjadi disekitarnya
b.antusias, baik terhadap vaknya, kelasnya, tugasnya dan sesama yang berhubungan dengan hal mengajar
c.guru harus berbicara jelas, pasti dan dapat menghubungkan dirinya dengan murid-muridnya
d.tertarik kepada murid sebagai individu
e.memiliki pengetahuan dan sumber yang cukup
f.tidak bertindak sarkatis dan kasar
g.tidak pilih kasih didalam kelas
h.harus menghindari kemalasan dan ketidaktetapan waktu datang kesekolah.
Menurut M. Ngalim Purwanto, sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah:
a.Guru harus bersikap adil
b.Guru harus percaya dan suka kepada murid-muridnya
c.Guru harus sabar dan rela berkorban
d.Guru harus mempunyai pembawaan (gezag) terhadap anak didiknya
e.Guru harus bersikap baik terhadap teman-temannya dan masayarakat.
Menurut Nana Sujana seorang guru harus bersikap:
a.Menghargai pekerjaannya sebagai seorang guru
b.Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya
c.Bersikap toleransi terhadap sesama teman profesinya
d.Memiliki kemampuan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.
Menurut KH. M. Hasyim Ash’ari, sikap yang harus dimiliki seorang guru adalah:
a.Guru harus membangun niat dan tujuan yang luhur demi mencari ridlo Allah
b.Guru hendaknya bersabar dan tidak menyurutkan semangat dalam memberikan pengajaran kepada siswanya
c.Guru memberikan nasihat kepada anak didiknya akan pentingnya memiliki niat yang tulus dalam belajar
d.Guru hendaknya memberi dorongan kepada para siswanya agar tekun dan bersungguh-sungguh didalam belajar serta mengatur waktu dengan baik
e.Guru harus mencintai para siswanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, berusaha memenuhi kemaslahatan siswanya, serta memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana ia memeperlakukan anak-anaknya sendiri yang amat disayanginya
f.Guru hendaknya bersabar dalam menghadapi kekurangan dan ketidak sempurnaan anak didiknya dalam beretika
g.Guru mendididik dan memberi pelajaran kepada anak didiknya dengan penjelasan yang mudah dipahami. Sesuai dengan kemampuan mereka
h.Guru bersungguh-sungguh dalam memberikan pengajaran dan pemahaman kepada anak didiknya
i.Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak didiknya melalui latihan, dan tidak segan-segan memberikan hadiah kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar
j.Guru memberi motivasi agar siswa tetap tekun dan meningkatkan belajarnya
k.Guru mampu menyelami kondisi dan pemahaman serta perkembangan pemikiran anak didiknya sebelum memberi materi lebih lanjut
l.Guru bersikap adil, tidak pilih kasih atau membedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya
m.Guru memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap siswanya
n.Guru membiasakan diri sekaligus memberikan contoh kepada siswa tentang cara bergaul yang baik, seperti mengucapkan salam, berbicara baik dan sopan, tolong-menolong, dan lain sebagainya
Sikap-sikap guru yang baik dalam mengajar menurut Sungging Handoko adalah:
a.Sikap berpakaian
Sebaiknya seorang guru berpakaian sopan, sederhana tetapi terpelihara. Jangan mengenakan celana napoleon atau bergaun you can see dimuka kelas, jangan berpakaian mewah atau gemerlap.
b.Sikap dimuka kelas
1.guru harus bersikap tegas dan bijaksana, agar suasana kelas menjadi tenang dan kegiatan belajar- mengajarpun berjalan dengan lancar
2.jangan terlalu banyak menggunakan gerak tangan waktu berbicara
3.jangan berbicara terlalu keras dan jangan pula berbicara terlalu pelan atau lemah
4.bergeraklah dengan tangan dan berbicaralah dengan suara yang sedang dan jangan ribut
5.bergembiralah selalu
6.tunjukanlah semua pertanyaan kepada semua siswa dan baru kemudian tunjuklah seseorang murid untuk menjawab
7.berani memandang tiap-tiap murid (matanya)
8.jangan bersikap putus asa
9.usahakanlah murid-murid bekerja sendiri
10.ciptakanlah suasana kelas yang baik
11.jangan memberi hukuman badan
c.Sikap sabar
Guru harus bersabar dalam mehadapi murid-muridnya, tanpa menggunakan emosi dalam bertindak terhadap anak didiknya.
d.Sikap yang mengejek murid
Guru tidak mengejek, mencela, mengeluarkan kata-kata kasar yang dapat mematahkan semangat belajar murid, karena hal itu akan memperhambat kemajuan potensi dalam diri anak.
e.Sikap yang lekas marah harus dihindari oleh guru, karena hal itu akan menimbulkan hal yang tidak baik.
f.Sikap yang memberi hukuman badan
Menurut peraturan sekolah, guru dilarang memberi hukuman badan, umpamanya memukul, menendang, melempar benda keras, dll karena hal itu dapat menimbulkan rasa tidak senang dalam diri anak didik terhadap gurunya, serta timbul rasa takut terhadap guru.
g.Bersikap jujur dan adil
Sebagai seorang guru barlakulah jujur dan adil, jangan membedakan antara murid yang satu dan yang lain. Bertindak jujurlah terhadap anak didiknya dan orang lain.
h.Sikap yang memberi larangan
Guru yang baik janganlah melarang, sebab biasanya perintahnya akan dianggap sebagai ancaman bagi anak didik. Larangan yang terlalu banyak dapat menimbulkan kemungkinan besar anak didik melanggar peraturan tanpa disadari oleh murid-muridnya.
i.Sikap guru yang bertanggung jawab
Seorang guru harus dapat bertanggung jawab demi masa depan perkembangan anak didiknya. Bila seorang guru tidak mempunyai rasa tanggung jawab akan banyak memepengaruhi perkembangan pada diri anak didik.
Sikap yang baik seorang guru menurut Ngalim Purwanto, adalah:
Adil, Percaya dan suka kepada murid-muridnya, Sabar dan rela berkorban, Penggembira, Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya, Bersikap baik terhadap masyarakat, Menyukai mata pelajaran yang disampaikannya.
Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru dalam nenyanpaikan materi pelajaran pada anak didiknya, menurut S.Nasution adalah:
a.Sikap otoriter
Sikap otoriter merupakan sikap yang selalu mengatur perbuatan anak, menggunakan paksaan dan hukuman, tidak mendidik anak menjadi manusia merdeka yang demokratis yang sanggup berdiri sendiri, sanggup memilih atas tanggung jawab sendiri. Hal ini menyebabkan anak akan bergantung pada orang lain, bila diberi kebebasan anak tidak dapat menggunakan dengan baik karena biasa diatur oleh orang lain.
b.Sikap permissive
Sikap permissive merupakan sikap lunak yang memberi kebebasan yang berlebihan kepada anak untuk berkembang sendiri. Hal ini sebenarnya tidak memberi bimbingan kepada anak dan dengan demikian sebenarnya tidak mendidik anak. Padahal sebenarnya pendidikan memerlukan pimpinan dan bimbingan dari pendidik. Sikap permissive ini merupakan kebalikan dari sikap otoriter.
c.Sikap riil
Sikap pendidik hendaknya jangan terlampau otoriter atau terlampau permissive akan tetapi bersikaplah realistis. Pendidikan memerlukan kebebasan akan tetapi juga pengendalian. Anak didik harus diberi kebebasan yang cukup tanpa diawasi ketat oleh guru. Sikap riil ini tidak terlalu otoriter dan tidak permissive.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya adalah:
1.Sikap guru dalam mendidik memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik, sehingga guru dituntut memiliki sikap yang tepat sesuai dengan tuntutan tugas profesionalnya sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab.
2.Guru harus menjadi pembimbing dan penyuluh yang memelihara dan mengarahkan perkembangan pribadi dan keseimbangan mental anak didiknya. Guru menjadi orang tua mereka di dalam mempelajari dam membangun sistem nilai yang dibutuhkan dalam masyarakat serta menjadikan anak didiknya menjadi manusia dewasa susila serta bertanggung jawab norma.
3.Sikap dan tingkah laku guru pasti akan dijadikan contoh oleh anak didiknya. Oleh kerena itu guru harus bersikap dan bertindak sesuai norma yang berlaku.
4.Sikap-sikap yang harus dimiliki seorang guru adalah:
a.Adil
b.Jujur
c.Bijaksana
d.Antusias
e.Sabar
f.Rela berkoban
g.Bersikap baik terhadap teman seprofesinya dan masyarakat
h.Menyayangi murid-muridnya seperi menyayangi anak sendiri
i.Sopan (berpakaian, berbicara, berperilaku) dalam kehidupan sehari-hari
j.Tidak bertindak sarkatis atau kasar terhadap murid-muridnya
k.Rajin (datang tepat waktu kesekolah)
l.Bertanggung jawab
m.Obyektif
n.Tekun
o.Respek terhadap segala ajenis perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
‘As’Ari, M. Hasyim., Etika pendidikan Islam, Yogyakarta: Titian Wacana, 2007
Munsyi, Drs. Abdulkadir, dkk., Pedoman Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1981
Namsa, Drs. Yusuf., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Ternate: Pustaka Firdaus, 2000
Prof. Dr. S. Nasution, MA., berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, 1982
Purwanto, M. Ngalim, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Prakti, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987
Drs. Slameto., Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sudjana, Dr. Nana., Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1987
Suparlan., Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta: Hikayat Publising, 2006
Wijaya, Cece, dkk., Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Kepribadian Guru
Dosen Pengampu : Nurfuadi, M.Pdi
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : 3-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya guru dunia ini menjadi suram, karena guru pencerah dunia. Dengan adanya guru maka terciptalah manusia-manusia yang berpendidikan, yang diharapkan dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.
Dimasa sekarang banyak sekali guru yang bersikap selayaknya seorang guru yang berpendidikan. Banyak giru yang bersikap semaunya sendiri terhadap siswanya. Sikap yang dilakukan oleh guru merupakan cermin bagi siswanya. Bagaimana siswanya begitulah gurunya.
Bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang baik, agar bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya. Dalam makalah ini akan dibahas tentang suatu hal yang dapat menjawab pertanyaan diatas, yaitu tentang sikap guru yang baik yang dapat menjadi cermin anak didiknya, agar menjadi anak didik seperti apa yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai calon guru dimasa yang akan datang, yang bisa menjadi contoh yang baik bagi anak didik kita kelak. Amin…!!!.
Kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca guna memperbaiki makalah dimasa yang akan dataing. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
SIKAP YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG GURU
A.PENGERTIAN GURU
Pengertian Guru Secara Etimologi
Kata “guru” berasal dari bahasa India yang berarti orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari kesengsaraan. Dalam tradisi agama Hindu, guru dikenal sebagai maharesi. Didalam bahasa Arab kata guru dikenal dengan Al-Mu’alim/Al-Ustadz, yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis ta’lim.
Pengetian Guru Secara Umum
Secara umum baik sebagai pekerjaan atau profesi, guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang amat penting. Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 30, disebutkan bahwa pendidik (guru) merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai serta mempunyai pandangan yang luas dan berwibawa/kewibawaan.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu peristiwa yang mempunyai aspek normative, yang artinya bahwa dalam peristiwa pendidikan, pendidik dan anak didik berlangsung pada ukuran norma atau nilai-nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang baik. Pendidikan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan mencapai pendidikan yang tinggi manusia akan dihormati, disegani dan dijunjung tinggi martabatnya dimasyarakat. Oleh kerena itu betapa pentingnya guru bersikap baik dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap anak didiknya.
Mutu guru di Indonesia sangat kurang. Banyak upaya dan kegiatan untuk meningkatkan mutu guru. Hasil-hasil evaluasi tahap akhir siswa menunjukan bahwa nilai mereka belum mengalami kenaikan yang berarti. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah sikap guru yang kurang professional dan baik. Lantas bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang patut dimiliki seorang guru? Dibawah ini akan dijelaskan berbagai macam sikap guru.
B SIKAP GURU
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupannya. Sikap mengandung tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan negative.
Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena sikap seroang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya. Pada saat ini banyak sikap dari seorang guru yang tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai seorang pendidik karena adanya berbagai factor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan.
Lantas bagaimanakah sikap yang baik seorang guru agar tercipta anak didik yang menjadi manusia seutuhnya. Karena salah satu tugas guru memanusiakan manusia. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa pendapat mengenai sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru.
Abdul Kadir Munsyi, M. Nasyai Hasyim dan Mukhrim mengartikan sikap dengan gerak anggota tubuh guru pada waktu mengajar. Menurut mereka sikap guru yang baik adalah:
a. guru bersikap wajar (tidak dibuat-buat)
b.guru tidak berlagak seperti gembala yang memelihara kambingnya
c.guru tidak menganggap murid sebagai musuhnya
d.guru tidak bergerak kaku atau meniru guru-guru yang lain yang sukses, tetapi bergeraklah sewajarnya apa adanya sesuai dengan kepribadian kita masing-masing.
e.guru boleh bergerak bebas, tidak merasa takut asal sopan.
f.guru jangan seperti patung, hanya diam diri dalam satu tempat. Kelas adalah kepunyaan guru dan murid-murid bersama,.berdirilah pada tempat dimana semua kelas dapat melihat dan mendengarkan suara guru.
g.pada waktu ujian atau tes guru jangan bersikap seperti polisi yang mengawasi maling atau seperti kucing mengintai tikus, bersikaplah santai tapi waspada.
Guru yang baik menurut Alvin W. Howard dalam bukunya Teaching in Miedle School, yang dikutip oleh Jasi Muhammad, harus memiliki sikap sebagai berikut:
a.guru harus bersikap respek terhadap apa yang sedang terjadi disekitarnya
b.antusias, baik terhadap vaknya, kelasnya, tugasnya dan sesama yang berhubungan dengan hal mengajar
c.guru harus berbicara jelas, pasti dan dapat menghubungkan dirinya dengan murid-muridnya
d.tertarik kepada murid sebagai individu
e.memiliki pengetahuan dan sumber yang cukup
f.tidak bertindak sarkatis dan kasar
g.tidak pilih kasih didalam kelas
h.harus menghindari kemalasan dan ketidaktetapan waktu datang kesekolah.
Menurut M. Ngalim Purwanto, sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah:
a.Guru harus bersikap adil
b.Guru harus percaya dan suka kepada murid-muridnya
c.Guru harus sabar dan rela berkorban
d.Guru harus mempunyai pembawaan (gezag) terhadap anak didiknya
e.Guru harus bersikap baik terhadap teman-temannya dan masayarakat.
Menurut Nana Sujana seorang guru harus bersikap:
a.Menghargai pekerjaannya sebagai seorang guru
b.Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya
c.Bersikap toleransi terhadap sesama teman profesinya
d.Memiliki kemampuan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.
Menurut KH. M. Hasyim Ash’ari, sikap yang harus dimiliki seorang guru adalah:
a.Guru harus membangun niat dan tujuan yang luhur demi mencari ridlo Allah
b.Guru hendaknya bersabar dan tidak menyurutkan semangat dalam memberikan pengajaran kepada siswanya
c.Guru memberikan nasihat kepada anak didiknya akan pentingnya memiliki niat yang tulus dalam belajar
d.Guru hendaknya memberi dorongan kepada para siswanya agar tekun dan bersungguh-sungguh didalam belajar serta mengatur waktu dengan baik
e.Guru harus mencintai para siswanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, berusaha memenuhi kemaslahatan siswanya, serta memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana ia memeperlakukan anak-anaknya sendiri yang amat disayanginya
f.Guru hendaknya bersabar dalam menghadapi kekurangan dan ketidak sempurnaan anak didiknya dalam beretika
g.Guru mendididik dan memberi pelajaran kepada anak didiknya dengan penjelasan yang mudah dipahami. Sesuai dengan kemampuan mereka
h.Guru bersungguh-sungguh dalam memberikan pengajaran dan pemahaman kepada anak didiknya
i.Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak didiknya melalui latihan, dan tidak segan-segan memberikan hadiah kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar
j.Guru memberi motivasi agar siswa tetap tekun dan meningkatkan belajarnya
k.Guru mampu menyelami kondisi dan pemahaman serta perkembangan pemikiran anak didiknya sebelum memberi materi lebih lanjut
l.Guru bersikap adil, tidak pilih kasih atau membedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya
m.Guru memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap siswanya
n.Guru membiasakan diri sekaligus memberikan contoh kepada siswa tentang cara bergaul yang baik, seperti mengucapkan salam, berbicara baik dan sopan, tolong-menolong, dan lain sebagainya
Sikap-sikap guru yang baik dalam mengajar menurut Sungging Handoko adalah:
a.Sikap berpakaian
Sebaiknya seorang guru berpakaian sopan, sederhana tetapi terpelihara. Jangan mengenakan celana napoleon atau bergaun you can see dimuka kelas, jangan berpakaian mewah atau gemerlap.
b.Sikap dimuka kelas
1.guru harus bersikap tegas dan bijaksana, agar suasana kelas menjadi tenang dan kegiatan belajar- mengajarpun berjalan dengan lancar
2.jangan terlalu banyak menggunakan gerak tangan waktu berbicara
3.jangan berbicara terlalu keras dan jangan pula berbicara terlalu pelan atau lemah
4.bergeraklah dengan tangan dan berbicaralah dengan suara yang sedang dan jangan ribut
5.bergembiralah selalu
6.tunjukanlah semua pertanyaan kepada semua siswa dan baru kemudian tunjuklah seseorang murid untuk menjawab
7.berani memandang tiap-tiap murid (matanya)
8.jangan bersikap putus asa
9.usahakanlah murid-murid bekerja sendiri
10.ciptakanlah suasana kelas yang baik
11.jangan memberi hukuman badan
c.Sikap sabar
Guru harus bersabar dalam mehadapi murid-muridnya, tanpa menggunakan emosi dalam bertindak terhadap anak didiknya.
d.Sikap yang mengejek murid
Guru tidak mengejek, mencela, mengeluarkan kata-kata kasar yang dapat mematahkan semangat belajar murid, karena hal itu akan memperhambat kemajuan potensi dalam diri anak.
e.Sikap yang lekas marah harus dihindari oleh guru, karena hal itu akan menimbulkan hal yang tidak baik.
f.Sikap yang memberi hukuman badan
Menurut peraturan sekolah, guru dilarang memberi hukuman badan, umpamanya memukul, menendang, melempar benda keras, dll karena hal itu dapat menimbulkan rasa tidak senang dalam diri anak didik terhadap gurunya, serta timbul rasa takut terhadap guru.
g.Bersikap jujur dan adil
Sebagai seorang guru barlakulah jujur dan adil, jangan membedakan antara murid yang satu dan yang lain. Bertindak jujurlah terhadap anak didiknya dan orang lain.
h.Sikap yang memberi larangan
Guru yang baik janganlah melarang, sebab biasanya perintahnya akan dianggap sebagai ancaman bagi anak didik. Larangan yang terlalu banyak dapat menimbulkan kemungkinan besar anak didik melanggar peraturan tanpa disadari oleh murid-muridnya.
i.Sikap guru yang bertanggung jawab
Seorang guru harus dapat bertanggung jawab demi masa depan perkembangan anak didiknya. Bila seorang guru tidak mempunyai rasa tanggung jawab akan banyak memepengaruhi perkembangan pada diri anak didik.
Sikap yang baik seorang guru menurut Ngalim Purwanto, adalah:
Adil, Percaya dan suka kepada murid-muridnya, Sabar dan rela berkorban, Penggembira, Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya, Bersikap baik terhadap masyarakat, Menyukai mata pelajaran yang disampaikannya.
Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru dalam nenyanpaikan materi pelajaran pada anak didiknya, menurut S.Nasution adalah:
a.Sikap otoriter
Sikap otoriter merupakan sikap yang selalu mengatur perbuatan anak, menggunakan paksaan dan hukuman, tidak mendidik anak menjadi manusia merdeka yang demokratis yang sanggup berdiri sendiri, sanggup memilih atas tanggung jawab sendiri. Hal ini menyebabkan anak akan bergantung pada orang lain, bila diberi kebebasan anak tidak dapat menggunakan dengan baik karena biasa diatur oleh orang lain.
b.Sikap permissive
Sikap permissive merupakan sikap lunak yang memberi kebebasan yang berlebihan kepada anak untuk berkembang sendiri. Hal ini sebenarnya tidak memberi bimbingan kepada anak dan dengan demikian sebenarnya tidak mendidik anak. Padahal sebenarnya pendidikan memerlukan pimpinan dan bimbingan dari pendidik. Sikap permissive ini merupakan kebalikan dari sikap otoriter.
c.Sikap riil
Sikap pendidik hendaknya jangan terlampau otoriter atau terlampau permissive akan tetapi bersikaplah realistis. Pendidikan memerlukan kebebasan akan tetapi juga pengendalian. Anak didik harus diberi kebebasan yang cukup tanpa diawasi ketat oleh guru. Sikap riil ini tidak terlalu otoriter dan tidak permissive.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya adalah:
1.Sikap guru dalam mendidik memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik, sehingga guru dituntut memiliki sikap yang tepat sesuai dengan tuntutan tugas profesionalnya sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab.
2.Guru harus menjadi pembimbing dan penyuluh yang memelihara dan mengarahkan perkembangan pribadi dan keseimbangan mental anak didiknya. Guru menjadi orang tua mereka di dalam mempelajari dam membangun sistem nilai yang dibutuhkan dalam masyarakat serta menjadikan anak didiknya menjadi manusia dewasa susila serta bertanggung jawab norma.
3.Sikap dan tingkah laku guru pasti akan dijadikan contoh oleh anak didiknya. Oleh kerena itu guru harus bersikap dan bertindak sesuai norma yang berlaku.
4.Sikap-sikap yang harus dimiliki seorang guru adalah:
a.Adil
b.Jujur
c.Bijaksana
d.Antusias
e.Sabar
f.Rela berkoban
g.Bersikap baik terhadap teman seprofesinya dan masyarakat
h.Menyayangi murid-muridnya seperi menyayangi anak sendiri
i.Sopan (berpakaian, berbicara, berperilaku) dalam kehidupan sehari-hari
j.Tidak bertindak sarkatis atau kasar terhadap murid-muridnya
k.Rajin (datang tepat waktu kesekolah)
l.Bertanggung jawab
m.Obyektif
n.Tekun
o.Respek terhadap segala ajenis perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
‘As’Ari, M. Hasyim., Etika pendidikan Islam, Yogyakarta: Titian Wacana, 2007
Munsyi, Drs. Abdulkadir, dkk., Pedoman Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1981
Namsa, Drs. Yusuf., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Ternate: Pustaka Firdaus, 2000
Prof. Dr. S. Nasution, MA., berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, 1982
Purwanto, M. Ngalim, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Prakti, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987
Drs. Slameto., Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sudjana, Dr. Nana., Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1987
Suparlan., Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta: Hikayat Publising, 2006
Wijaya, Cece, dkk., Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992
PERAN LAYANAN BIBINGAN BELAJAR BAGI PENINGKATAN KUALITAS PROSES BELAJAR
Makalah
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling di SD/MI
Dosen Pengampu : Drs. Zaenal Abidin, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : V-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan dan Konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu individu atau siswa tersebut. Tanpa adanya bimbingan dan konseling disekolah maka apa yang menjadi tujuan siswa tidak akan tercapai dengan sempurna. Masing-masing siswa mempunyai masalah atau kendala yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya yang akan menghambat langkah hidupnya dalam meraih cita-citanya. Dalam dunia pendidikan Bimbingan dan Konseling sangat diperlukan, guna membantu siswa menemukan jati dirinya, mengenal dirinya, dan mampu merencanakan masa depannya.
Bimbingan dan Koseling dibagi menjadi beberapa layanan pokok yang perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan (siswa atau peserta didik), yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyuluhan, layanan bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.
Setiap layanan memiliki pengertian dan peran serta fungsi yang berbeda-bada. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan bimbingan belajar. Yang akan dibahas dalam materi ini adalah mengenai pengertian, tujuan dan fungsi, materi, isi layanan, serta peran penting layanan bimbingan belajar bagi peningkatan kualitas proses bimbingan belajar disekolah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dalam membimbing anak didik kita kelak disekolah. Kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca sekalian guna perbaikan makalah yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Layanan bimbingan belajar atau disebut juga sebagai layanan pembelajaran diartikan sebagai layanan yang memberikan bantuan kepada individu atau siswa dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Layanan bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan dan koseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
Dalam pengertian lain layanan bimbingan belajar atau layanan pembelajaran merupakan layanan dan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar dengan kecepatan dan kesulitan belajar, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
B.TUJUAN DAN FUNGSI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Layanan bimbingan belajar ini memiliki tujuan yaitu untuk memungkinkan peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan optimal dirinya. Tanpa adanya layanan bimbingan belajar sulit bagi peserta didik untuk memahami apalagi mengembangkan sikap dan kebiasaan yang berkaitan dengan pembalajaran yang nantinya akan menghambat prestasi yang dimilikinya serta menghambat cita-cita yang diimpikannya.
Selain itu layanan bimbingan belajar juga bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi belajar serta dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam kegiatan belajar.
Dari tujuan layanan bimbingan belajar diatas maka fungsi bimbingan dan konseling yang didukung oleh layanan bimbingan belajar ini adalah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Yang dimaksud dengan fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah bimbingan dan konseling yang yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.
C.MATERI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Dalam memberikan layanan bimbingan belajar, seorang guru pembimbing harus menyusun program untuk meberikan layanan, agar pemberian layanan dapat terarah dan mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. Dalam layanan bimbingan belajar ada materi-materi yang harus diketahui dan dipahami serta dilakukan dalam pemberian layanan bimbingan belajar. Adapun materi kegiatan tersebut adalah:
1.Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, kebiasaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa depan.
2.Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan social dengan teman sebaya, guru dan masyarakat luas.
3.Mengambangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efisien.
4.Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian
5.Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja, dan perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
6.Orientasitasi belajar diperguruan tinggi dan orientasi hudup berkeluarga.
Selain materi-materi diatas ada beberapa materi lain yang dapat diangkatkan melalui layanan bimbingan belajar, yang meliputi:
a.Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, misalnya tentang kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar.
b.Pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c.Pengembangan keterampilan belajar, misalnya membaca, mencatat, tanya jawab, dan menulis.
d.Pengajaran perbaikan.
e.Program pengayaan.
D.ISI DAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Isi layanan bimbingan belajar yang berbasis kompetensi meliputi:
1.Kegiatan belajar menurut ajaran agama.
2.Cara-cara mengatasi kesuliatan akibat perubahan fisik dan psikis dalam kegiatan belajar.
3.Cara-cara dan praktik pengembangan pengaruh positif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar, serta cara menghindari dan mengatasi pengaruh negatif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar.
4.Praktik mengembangkan pengaruh yang positif dan menghindari yang negatif perilaku pribadi dan social dalam kehidupan yang lebih luas terhadap kegiatan belajar.
5.Cara-cara dan penerapan pengembangan pengaruh positif kemampuan, bakat dan minat sendiri terhadap kegiatan belajar, serta pengembangan pengaruh. positif kecenderungan karir terhadap kegiatan belajar, dan penerapan apresiasi terhadap kegiatan belajar.
6.Mengembangkan dan menerapkan motivasi, sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar didalam dan diluar kelas secara optimal untuk menguasai bekal bagi program pelajaran lebih lanjut.
7.Mewujudkan pengaruh positif dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional, social dan ekonomi dalam kegiatan belajar serta penerapannya.
8.Mewujudkan pengaruh system etika dan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga Negara dalam kegiatan belajar serta penerapannya.
Adapun kegiatan dalam layanan bimbingan belajar meliputi:
a.Peningkatan motivasi balajar siswa, misalnya dengan cara memperjelas tujuan belajar; menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan, bakat dan minat; memberikan hadiah; menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyanangkan; dan lain sebagainya.
b.Peningkatan keterampilan belajar, misalnya dengan membuat catatan waktu guru mengajar; membuat ringkasan; membuat laporan, dll.
c.Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, misalnya dengan menentukan motif-motif yang tepat dalam belajar; memelihara kondisi kesehatan; mengatur waktu belajar; dll.
d.Pengajaran perbaikan (Guru Pembimbing bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran/Guru Praktik),
e.Program pengayaan (Guru Pembimbing bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran/Guru Praktik),
f.Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkungan fisik, social dan budaya) untuk belajar.
E.PERAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Sebuah sekolah atau lembaga pendidikan didirikan dengan tujuan untuk mempersiapkan dan menghasilkan individu-individu yang berkemampuan untuk mengisi formasi-formasi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pemerintah yang ada dengan baik dan profesional. Oleh karena itu tamatan suatu sekolah atau lembaga pendidikan tertentu diharapkan adalah individu yang memiliki kualifikasi ahli baik secara akademis maupun professional, yang sekurang-kurangnya memiliki empat kompetensi pokok, yaitu kompetensi religius, kompetensi akademis atau professional, kompetensi kemanusiaan dan kompetensi social.
Kompetensi akademis atau profesioanal merupakan seperangkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seharusnya dimiliki setiap siswa sesuai dengan bidangnya masing-masing serta pengaplikasian ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
Dalam pengembangan kompetensi akademis atau profesinal perlu adanya peran layanan bimbingan belajar agar usaha pencapaian pengembangan kompetensi akademis yang dilakukan dapat tercapai secara maksimal.
Tanpa adanya pelayanan bimbingan belajar kedalam system pendidikan maka seorang siswa atau peserta didik akan mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pelajaran atau dengan kata lain tujuan yang ingin dicapi oleh siswa dalam pembalajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Hal itu juga akan sangat mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar dikelas.
Misalnya ada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami sebuah materi palajaran atau mata pelajaran, dengan bimbingan guru pembimbing maka perlahan-lahan kesulitan yang dihadapinya semakin hari semakin hilang. Misalnya lagi pada sekolah menengah atas, terkadang siswa bingung utuk memilih jurusan yang ingin dimasukinya, dengan adanya layanan bimbingan belajar siswa akan dibimbing untuk memahami dirinya untuk memilih jurusan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan sesuai dengan keinginan hati masing-masing, tanpa adanya paksaan dari pihak lainnya. Dengan bantuan layanan bimbingan belajar setiap masalah yang dihadapi siswa yang dapat mengganggu kegiatan belajar akan terselesaikan, dan usaha untuk mencapai tujuan kedepanpun akan lebih mudah.
Dengan adanya layanan bimbingan belajar maka tidak akan ada siswa atau peserta didik yang terbelenggu dalam kesulitan belajar disekolah. Dengan begitu kegiatan pembelajaran dikelaspun akan berjalan dengan lancar karena siswanya sudah tidak ada yang mengalami kesulitan atau masalah. Oleh karena itulah peran layanan bimbingan belajar sangat diperlukan. Agar tercipta manusia yang benar-benar berkemampuan tinggi dalam bidang faknya, agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri serta orang lain, bukan manusia yang hanya menyandang title sarjana saja tetapi manusia yang benar-banar menjadi seorang yang professional sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendidikan tidak percuma.
Sesungguhnya peran layanan bimbingan belajar adalah bagian dari peran layanan Bimbingan dan Konseling, yaitu sebagai penunjang kegiatan pendidikan lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah digariskan melalui Undang Undang RI No. 2 Tahun 1989. Peran ini dimanifestasikan dalam bentuk mebantu para siswa atau peserta didik untuk mengembangkan kompetensi religius, kompetensi kemanusiaan, dan kompetensi social, serta membantu kelancaran para peserta didik dalam mengembangkan kompetensi akademik dan professional sesuai dengan bidang yang ditekuninya melalui bimbingan belajar atau layanan pembelajaran.
Oleh karena itu sungguh sangat penting sekali adanya layanan bimbingan belajar dalam peningkatan kualitas proses belajar. Dengan adanya layanan bimbingan belajar maka proses belajar akan berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan, karena masalah-masalah yang diahadapi oleh siswa perlahan akan hilang dengan adanya bantuan dari guru pembimbing. Jika tidak ada layanan bimbingan belajar maka masalah-masalah yang dihadapi oleh para siswa akan mengganggu jalannya proses belajar yang juga akan mengurangi hasil belajar siswa. Maka dari itu sebaik-baiknya sekolah atau lembaga pendidikan maka lebih baik sekolah atau lembaga pendidikan yang terdapat Bimbingan dan Konselingnya, terutama bidang layanan bimbingan belajar.
Dosen Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD, Drs. Zaenal Abidin, M.Pd di kelas V-PGMI pada hari Kamis tanggal 26 November 2009 menjelaskan tentang manfaat layanan bimbingan belajar bagi siswa, yaitu:
a.Siswa dapat meningkatkan partisipasi dalam belajar
b.Siswa memiliki kesadaran untuk meningkatkan prestasinya
c.Siswa setidaknya dapat meningkatkan variasi belajarnya
d.Siswa dapat mengidentifikasi berbagai kesulitan belajar
e.Siswa memiliki kemandirian untuk memecahkan masalah.
Dari beberapa manfaat layanan bimbingan belajar diatas, nampak amat jelas bahwa peran layanan bimbingan belajar sangat diperlukan guna kelancaran proses kegiatan belajar dikelas. Karena dengan adanya layanan bimbingan belajar siswa dapat melakukan lima hal diatas, dengan begitu guru mata pelajaran atau guru praktik tidak akan merasa kesulitan dalam meberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Dengan begitu hasil yang diperoleh dari proses belajarpun akan dapat mencapai angka yang maksimal.
Jika ada salah satu saja siswa mengalami kesulitan dalam belajar maka, guru mata pelajaran akan terus mengulang materi yang sama sampai anak tersebut banar-benar memahami materi tersebut. Dengan begitu kegiatan belajar akan menyita waktu yang lama, padahal siswa yang lain sudah bosan dengan materi tersebut. Siswa yang mengalami masalah itu dapat dibimbing melalui layanan bimbingan belajar. Dengan begitu siswa yang bermasalah tersebut tidak akan mengganggu proses kegiatan belajar. Kegiatan belajarpun akan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikitpu. Karena hambatan-hambatan yang dapat mengganggu proses belajar telah diselesaikan oleh layanan bimbingan belajar.
BAB III
PENUTUP
Dari beberapa point tentang layanan bimbingan belajar yang telah dibahas diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.Layanan Bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan yang memberikan bantuan kepada peserta didik dalam mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam belajar yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut, serta mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dalam usaha peningkatan hasil prestasi belajar.
2.Tujuan dari layanan bimbingan belajar adalah untuk membantu siswa memahami dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam mengembangkan hasil belajar secara optimal dan maksimal sesuai kemampuan masing-masing siswa. Adapun fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan bimbingan belajar adalah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
3.Peran layanan bimbingan belajar bagi peningkatan kualitas proses belajar adalah:
a)Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan optimal dirinya, sehingga dalam mengikuti kegiatan belajar ia tidak akan tertinggal dan mampu mengikuti penjelasan dari gurunya.
b)Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi belajar serta dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam kegiatan belajar.
c)Membantu kelancaran kegiatan belajar atau proses belajar, karena semua siswa siap mengikuti kegiatan belajar
d)Tanpa adanya layanan bimbingan belajar masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dalam belajar tidak akan pernah terselesaikan dan hal itu akan membuat masalah didalam kelas.
e)Layanan bimbingan belajar sangat bermanfaat bagi siswa, guru mata pelajaran/guru praktik dan orang tua siswa.
REFERENSI
Djumhur, I, dkk. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu.
Hallen A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press.
Juntika Nurihsan, Achmad, dkk. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SD/MI Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Prayitno, dkk. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ikrar Mandiri abadi.
Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut, dkk. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling di SD/MI
Dosen Pengampu : Drs. Zaenal Abidin, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : V-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan dan Konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu individu atau siswa tersebut. Tanpa adanya bimbingan dan konseling disekolah maka apa yang menjadi tujuan siswa tidak akan tercapai dengan sempurna. Masing-masing siswa mempunyai masalah atau kendala yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya yang akan menghambat langkah hidupnya dalam meraih cita-citanya. Dalam dunia pendidikan Bimbingan dan Konseling sangat diperlukan, guna membantu siswa menemukan jati dirinya, mengenal dirinya, dan mampu merencanakan masa depannya.
Bimbingan dan Koseling dibagi menjadi beberapa layanan pokok yang perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan (siswa atau peserta didik), yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyuluhan, layanan bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.
Setiap layanan memiliki pengertian dan peran serta fungsi yang berbeda-bada. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan bimbingan belajar. Yang akan dibahas dalam materi ini adalah mengenai pengertian, tujuan dan fungsi, materi, isi layanan, serta peran penting layanan bimbingan belajar bagi peningkatan kualitas proses bimbingan belajar disekolah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dalam membimbing anak didik kita kelak disekolah. Kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca sekalian guna perbaikan makalah yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Layanan bimbingan belajar atau disebut juga sebagai layanan pembelajaran diartikan sebagai layanan yang memberikan bantuan kepada individu atau siswa dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Layanan bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan dan koseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
Dalam pengertian lain layanan bimbingan belajar atau layanan pembelajaran merupakan layanan dan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar dengan kecepatan dan kesulitan belajar, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
B.TUJUAN DAN FUNGSI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Layanan bimbingan belajar ini memiliki tujuan yaitu untuk memungkinkan peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan optimal dirinya. Tanpa adanya layanan bimbingan belajar sulit bagi peserta didik untuk memahami apalagi mengembangkan sikap dan kebiasaan yang berkaitan dengan pembalajaran yang nantinya akan menghambat prestasi yang dimilikinya serta menghambat cita-cita yang diimpikannya.
Selain itu layanan bimbingan belajar juga bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi belajar serta dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam kegiatan belajar.
Dari tujuan layanan bimbingan belajar diatas maka fungsi bimbingan dan konseling yang didukung oleh layanan bimbingan belajar ini adalah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Yang dimaksud dengan fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah bimbingan dan konseling yang yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.
C.MATERI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Dalam memberikan layanan bimbingan belajar, seorang guru pembimbing harus menyusun program untuk meberikan layanan, agar pemberian layanan dapat terarah dan mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. Dalam layanan bimbingan belajar ada materi-materi yang harus diketahui dan dipahami serta dilakukan dalam pemberian layanan bimbingan belajar. Adapun materi kegiatan tersebut adalah:
1.Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, kebiasaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa depan.
2.Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan social dengan teman sebaya, guru dan masyarakat luas.
3.Mengambangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efisien.
4.Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian
5.Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja, dan perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
6.Orientasitasi belajar diperguruan tinggi dan orientasi hudup berkeluarga.
Selain materi-materi diatas ada beberapa materi lain yang dapat diangkatkan melalui layanan bimbingan belajar, yang meliputi:
a.Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, misalnya tentang kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar.
b.Pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c.Pengembangan keterampilan belajar, misalnya membaca, mencatat, tanya jawab, dan menulis.
d.Pengajaran perbaikan.
e.Program pengayaan.
D.ISI DAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
Isi layanan bimbingan belajar yang berbasis kompetensi meliputi:
1.Kegiatan belajar menurut ajaran agama.
2.Cara-cara mengatasi kesuliatan akibat perubahan fisik dan psikis dalam kegiatan belajar.
3.Cara-cara dan praktik pengembangan pengaruh positif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar, serta cara menghindari dan mengatasi pengaruh negatif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar.
4.Praktik mengembangkan pengaruh yang positif dan menghindari yang negatif perilaku pribadi dan social dalam kehidupan yang lebih luas terhadap kegiatan belajar.
5.Cara-cara dan penerapan pengembangan pengaruh positif kemampuan, bakat dan minat sendiri terhadap kegiatan belajar, serta pengembangan pengaruh. positif kecenderungan karir terhadap kegiatan belajar, dan penerapan apresiasi terhadap kegiatan belajar.
6.Mengembangkan dan menerapkan motivasi, sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar didalam dan diluar kelas secara optimal untuk menguasai bekal bagi program pelajaran lebih lanjut.
7.Mewujudkan pengaruh positif dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional, social dan ekonomi dalam kegiatan belajar serta penerapannya.
8.Mewujudkan pengaruh system etika dan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga Negara dalam kegiatan belajar serta penerapannya.
Adapun kegiatan dalam layanan bimbingan belajar meliputi:
a.Peningkatan motivasi balajar siswa, misalnya dengan cara memperjelas tujuan belajar; menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan, bakat dan minat; memberikan hadiah; menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyanangkan; dan lain sebagainya.
b.Peningkatan keterampilan belajar, misalnya dengan membuat catatan waktu guru mengajar; membuat ringkasan; membuat laporan, dll.
c.Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, misalnya dengan menentukan motif-motif yang tepat dalam belajar; memelihara kondisi kesehatan; mengatur waktu belajar; dll.
d.Pengajaran perbaikan (Guru Pembimbing bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran/Guru Praktik),
e.Program pengayaan (Guru Pembimbing bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran/Guru Praktik),
f.Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkungan fisik, social dan budaya) untuk belajar.
E.PERAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Sebuah sekolah atau lembaga pendidikan didirikan dengan tujuan untuk mempersiapkan dan menghasilkan individu-individu yang berkemampuan untuk mengisi formasi-formasi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pemerintah yang ada dengan baik dan profesional. Oleh karena itu tamatan suatu sekolah atau lembaga pendidikan tertentu diharapkan adalah individu yang memiliki kualifikasi ahli baik secara akademis maupun professional, yang sekurang-kurangnya memiliki empat kompetensi pokok, yaitu kompetensi religius, kompetensi akademis atau professional, kompetensi kemanusiaan dan kompetensi social.
Kompetensi akademis atau profesioanal merupakan seperangkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seharusnya dimiliki setiap siswa sesuai dengan bidangnya masing-masing serta pengaplikasian ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
Dalam pengembangan kompetensi akademis atau profesinal perlu adanya peran layanan bimbingan belajar agar usaha pencapaian pengembangan kompetensi akademis yang dilakukan dapat tercapai secara maksimal.
Tanpa adanya pelayanan bimbingan belajar kedalam system pendidikan maka seorang siswa atau peserta didik akan mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pelajaran atau dengan kata lain tujuan yang ingin dicapi oleh siswa dalam pembalajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Hal itu juga akan sangat mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar dikelas.
Misalnya ada siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami sebuah materi palajaran atau mata pelajaran, dengan bimbingan guru pembimbing maka perlahan-lahan kesulitan yang dihadapinya semakin hari semakin hilang. Misalnya lagi pada sekolah menengah atas, terkadang siswa bingung utuk memilih jurusan yang ingin dimasukinya, dengan adanya layanan bimbingan belajar siswa akan dibimbing untuk memahami dirinya untuk memilih jurusan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan sesuai dengan keinginan hati masing-masing, tanpa adanya paksaan dari pihak lainnya. Dengan bantuan layanan bimbingan belajar setiap masalah yang dihadapi siswa yang dapat mengganggu kegiatan belajar akan terselesaikan, dan usaha untuk mencapai tujuan kedepanpun akan lebih mudah.
Dengan adanya layanan bimbingan belajar maka tidak akan ada siswa atau peserta didik yang terbelenggu dalam kesulitan belajar disekolah. Dengan begitu kegiatan pembelajaran dikelaspun akan berjalan dengan lancar karena siswanya sudah tidak ada yang mengalami kesulitan atau masalah. Oleh karena itulah peran layanan bimbingan belajar sangat diperlukan. Agar tercipta manusia yang benar-benar berkemampuan tinggi dalam bidang faknya, agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri serta orang lain, bukan manusia yang hanya menyandang title sarjana saja tetapi manusia yang benar-banar menjadi seorang yang professional sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendidikan tidak percuma.
Sesungguhnya peran layanan bimbingan belajar adalah bagian dari peran layanan Bimbingan dan Konseling, yaitu sebagai penunjang kegiatan pendidikan lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah digariskan melalui Undang Undang RI No. 2 Tahun 1989. Peran ini dimanifestasikan dalam bentuk mebantu para siswa atau peserta didik untuk mengembangkan kompetensi religius, kompetensi kemanusiaan, dan kompetensi social, serta membantu kelancaran para peserta didik dalam mengembangkan kompetensi akademik dan professional sesuai dengan bidang yang ditekuninya melalui bimbingan belajar atau layanan pembelajaran.
Oleh karena itu sungguh sangat penting sekali adanya layanan bimbingan belajar dalam peningkatan kualitas proses belajar. Dengan adanya layanan bimbingan belajar maka proses belajar akan berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan, karena masalah-masalah yang diahadapi oleh siswa perlahan akan hilang dengan adanya bantuan dari guru pembimbing. Jika tidak ada layanan bimbingan belajar maka masalah-masalah yang dihadapi oleh para siswa akan mengganggu jalannya proses belajar yang juga akan mengurangi hasil belajar siswa. Maka dari itu sebaik-baiknya sekolah atau lembaga pendidikan maka lebih baik sekolah atau lembaga pendidikan yang terdapat Bimbingan dan Konselingnya, terutama bidang layanan bimbingan belajar.
Dosen Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD, Drs. Zaenal Abidin, M.Pd di kelas V-PGMI pada hari Kamis tanggal 26 November 2009 menjelaskan tentang manfaat layanan bimbingan belajar bagi siswa, yaitu:
a.Siswa dapat meningkatkan partisipasi dalam belajar
b.Siswa memiliki kesadaran untuk meningkatkan prestasinya
c.Siswa setidaknya dapat meningkatkan variasi belajarnya
d.Siswa dapat mengidentifikasi berbagai kesulitan belajar
e.Siswa memiliki kemandirian untuk memecahkan masalah.
Dari beberapa manfaat layanan bimbingan belajar diatas, nampak amat jelas bahwa peran layanan bimbingan belajar sangat diperlukan guna kelancaran proses kegiatan belajar dikelas. Karena dengan adanya layanan bimbingan belajar siswa dapat melakukan lima hal diatas, dengan begitu guru mata pelajaran atau guru praktik tidak akan merasa kesulitan dalam meberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Dengan begitu hasil yang diperoleh dari proses belajarpun akan dapat mencapai angka yang maksimal.
Jika ada salah satu saja siswa mengalami kesulitan dalam belajar maka, guru mata pelajaran akan terus mengulang materi yang sama sampai anak tersebut banar-benar memahami materi tersebut. Dengan begitu kegiatan belajar akan menyita waktu yang lama, padahal siswa yang lain sudah bosan dengan materi tersebut. Siswa yang mengalami masalah itu dapat dibimbing melalui layanan bimbingan belajar. Dengan begitu siswa yang bermasalah tersebut tidak akan mengganggu proses kegiatan belajar. Kegiatan belajarpun akan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikitpu. Karena hambatan-hambatan yang dapat mengganggu proses belajar telah diselesaikan oleh layanan bimbingan belajar.
BAB III
PENUTUP
Dari beberapa point tentang layanan bimbingan belajar yang telah dibahas diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.Layanan Bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan yang memberikan bantuan kepada peserta didik dalam mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam belajar yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut, serta mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dalam usaha peningkatan hasil prestasi belajar.
2.Tujuan dari layanan bimbingan belajar adalah untuk membantu siswa memahami dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam mengembangkan hasil belajar secara optimal dan maksimal sesuai kemampuan masing-masing siswa. Adapun fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan bimbingan belajar adalah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
3.Peran layanan bimbingan belajar bagi peningkatan kualitas proses belajar adalah:
a)Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan optimal dirinya, sehingga dalam mengikuti kegiatan belajar ia tidak akan tertinggal dan mampu mengikuti penjelasan dari gurunya.
b)Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi belajar serta dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam kegiatan belajar.
c)Membantu kelancaran kegiatan belajar atau proses belajar, karena semua siswa siap mengikuti kegiatan belajar
d)Tanpa adanya layanan bimbingan belajar masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dalam belajar tidak akan pernah terselesaikan dan hal itu akan membuat masalah didalam kelas.
e)Layanan bimbingan belajar sangat bermanfaat bagi siswa, guru mata pelajaran/guru praktik dan orang tua siswa.
REFERENSI
Djumhur, I, dkk. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu.
Hallen A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press.
Juntika Nurihsan, Achmad, dkk. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SD/MI Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Prayitno, dkk. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ikrar Mandiri abadi.
Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut, dkk. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
PERILAKU MENYIMPANG ORANG ISLAM
MAKALAH
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Aqidah Islamiyah
Dosen Pengampu : Muhammad Muttaqin, S.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : 4-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah satu-satunya agama yang terbaik diantara agama-agama yang lain. Namun tidak sedikit orang Islam yang berprilaku menyimpang dari ajaran –ajaran yang diyakini. Sebenarnya jika kita yakin kita beriman, semua itu bisa kita cegah. Yang terpenting bagi kita menanam keimanan untuk mencegah perbuatan yang menyimpang. Kita melaksanakan rukun Islam dan rukun Iman, menjalanka syariat-syarikat Islam yang telah ditentukan.
Setelah manusia mengenal dan dekat dengan Tuhan maka lahirlah perilaku baik (akhlaqul mahmudah). Namun jika manusia untuk meyakini Tuhan saja susah, dihatinya tidak akan mungkin ada iman. Jadi muslim, mu’min dan muhsin pun akan jauh dari dirinya. Jika manusia tidak dibebani dengan agama maka perilaku yang dilakukannya pun menyimpang jauh dari ajaran aqidah Islam, misalnya korupsi, illegal loging, mencuri, dll dalah hal yang dianggap biasa.
Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan kita bahas mengenai beberapa hal, diantaranya: hubungan Iman, Islam, dan Ihsan; Perilaku manusia; korupsi; cara menanamkan kembali aqidah Islam dalam diri manusia
Dalam bab pembahasan akan diuraikan secara jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam dari menanamkan keimanan, gambaran-gambaran tingkah laku manusia, perbuatan manusia yang menyimpang sampai cara mengatasinya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran kami butuhkan dari para pembaca guna memperbaiki makalah dimasa yang akan datang
BAB II
PEMBAHASAN
A.HUBUNGAN IMAN, ISLAM & IHSAN
Iman, Islam dan Ihsan adalah Trilogi Ajaran Islam. Iman adalah yakin dan percaya kepada Allah SWT, pecaya kepada malaikat-malaikatNya, percaya kepada kitab-kitabNya, percaya kepada rosul-rosulNya, percaya dengan kedatangan hari akhir dan percaya dengan ketentuan baik dan buruk dari Allah. Iman baru di pandang sempurna apabila ada pengakuan dengan lidah, dibenarkan dengan hati, yakin tanpa brcampur ragu, dilaksanakan dalam perbuatan dan memberi pengaruh kepada pandangan hidup dan cita-cita. Orang yang beriman di sebut Mu’min.
Islam merupakan agama yang menyatakan bahwa tiada Tuhan yang wajib di sembah selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, menyuruh engkau untuk mendirikan sholat, menunaikan puasa, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji di Makkah jika berkemampuan. Seoarang disebut Muslim & menjadi anggota masyarakat apabila telah mengucapkan syahadatain (2 kesaksian). Akan tetapi syahadat tersebut tidak sempurna apabila tidak diikuti dengan mempercayai pokok keimanan yang disebut dengan rukun Iman dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang disebut Rukun Islam.
Sedangkan Ihsan merupakan tindakan seseorang yang melakukan sesuatu amalan atau kebajikan karena menyadari bahwa Allah sedang memperhatikan gerak-geriknya dan dia semata-mata hanya mengharapkan balasan baik serta ridlo dari Allah SWT.
Hubungan antara iman, islam dan ihsan adalah seseorang yang percayai dan yaqin dengan kekuasaaan Allah (iman) akan senantiasa tunduk menerima perintah Allah dan patuh melaksanakannya (islam) dengan penuh keikhlasan tanpa mengharapkan ganjaran oleh manusia (ihsan). Gabungan antara keyaqinan terhadap Allah, kepatuhan melaksanakan perintah-Nya & keikhlasan yang sepenuhnya akan melahirkan insan.
Ciri-ciri orang yang sempurna iman, islam dan ihsannya adalah:
a. Percaya dan yakin dengan kewujudan Allah dan kekuasaannya
b.Percaya dan yakin dengan kewujudan para malaikat, kitab-kitab suci Allah, para Rosul, kehadiran hari akhir dan ketentuan baik dan buruk dari pada Allah.
c.Taat dan tekun melaksanakan perintah-perintah Allah, seperti sholat lima waktu sehari semalam, puasa sebulan Ramadan, mengeluarkan zakat dan menunaikan haji di Makkah.
d.Senantiasa ikhlas dalam semua amalan yang dilakukan dan senantiasa mengharapkan hanya ganjaran dari Allah semata.
B.GAMBARAN UMUM PERILAKU MANUSIA
(SPONTAN ATAU BERLANDASKAN AQIDAH/IDEOLOGI)
Perilaku manusia secara spontan
Iman (keyakinan) yang pada diri manusia tidaklah didapat secara cuma-cuma atau gratis, tapi ia diraih melalui sebuah proses pencarian dan kerja keras. Iman (keyakinan) letaknya dihati atau qolbu. Agar keyakinan semakin kuat maka manusia perlu ilmu dan pengetahuan untuk nengenal-Nya lebih dalam lagi. Setelah manusia mengenal dan dekat dengan-Nya maka lahirlah akhlak sholeh atau akhlak mulia yang muncul secara spotan dan berlangsung secara continue atau terus menerus.
Gambaran diatas dapat dijadikan sebagai renungan dan pelajaran bagi kita agar kita sadar untuk apa sebenarnya Allah SWT menciptakan kita menjadi makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini.
Perilaku manusia berlandaskan kaidah atau ideologi
Ideologi Islam adalah satu-satunya ideologi yang benar, sedang ideologi lainnya adalah rusak. Ideologi Islam mempunyai persepsi yang benar dalam hal aqidah, munculnya peraturan dari aqidah, tolok ukur perbuatan, dan pandangan terhadap masyarakat. Ideologi Islam juga di bangun berdasarkan akal, sangat berbeda dengan ideology lainnya yang tida di bangun bedasarkan akal. Di samping itu, ideology Islam sesuai dengan fitrah manusia, sehingga mudah di terima oleh manusia.
Di samping itu juga kebatilan ideology sosialisme dan kapitalisme juga dapat ditinjau dari perspektif syar’i yakni bahwa keduanya adalah ideology kufur yang tidak di dasarkan pada apa yang diturunkan Allah adalah kufur dan thoghut yang harus di ingkari dan dihancurkan, seperti yang tertera dalam firman Allah Q.S An-Nisa ayat 66 yang artinya adalah:
“ Kalau kami perlakukan kepada mereka: korbankanlah dirimu atau keluarlah kamu dari negerimu, niscaya tiadalah mereka memperbuatnya, kecuali sedikit diantara mereka. Kalau mereke memperbuat apa-apa yang di ajarkan kepada mereka, adalah demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih sangat menetapkan kepercayaannya.”
Selain ayat diatas juga yang menerangkan hal diatas juga tertera dalam Q.S Al-Maidah ayat 44.
C. MENGAPA ADA KORUPSI ?
Devinisi Korupsi
Dari segi bahasa korupsi berasal dari bahas Inggris, yaitu corrupt, yang berasal dari perpaduan dua kata dalam bahasa latin yaitu com yang berarti bersama-sama dan rumpere yang berarti pecah atau jebol.
Secara istilah korupsi berarti suatu perbuatan tidak atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian.
Secara hukum, devinisi koruptor telah di jelaskan dalam pasal UU No.31 Tahun 1999 dan UU No.20 Tahun 2001, yaitu yang di rumuskan dalam 30 bentuk yang di kelompokan dalam kerugian keuangan Negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan serta gratifikasi. Selain itu ada jenis tindak pidana yang terkait dengan tindakan korupsi, diantaranya merintangi proses pemeriksaan korupsi, tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar, bank yang tidak mau memberikan keterangan rekening tersangka, saksi atau ahli yang tidak mau memberikan memberikan keterangan atau memberikan keterangan tetapi palsu, orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu.
Korupsi Dalam Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam, korupsi, mencuri, suap dan sejenisnya sangat di larang dan haram hukumnya. Bahkan Allah SWT mengutuk mereka yang melakukan korupsi, sebagaimana dinyatakan dalam Q.S Al-Anfal ayat 27, yang artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu khianat terhadap Allah dan rasul dan jangan pula khianat terhadap barang-barang yang diamanatkan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Selain dalil dari al-Qur’an diatas Rosululloh pun bersabda yang artinya: “Barang siapa yang kami pekerjakan pada suatu jabatan, kemudian kami beri gaji, malahan yang diambilnya lebih dari itu, berarti suatu penipuan (HR. Abu Daud).
Rosululloh SAW juga mengingatkan bahwa “Allah SWT melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap dan yang menjadi perantara” (HR. Akhmad & Hakim). Berdasarkan isyarat Al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh SAW tersebut jelas sekali bahwa tindak korusi (KKN) sangat merugikan rakyat, merugikan perokonomian dan keuangan Negara, merendahkan martabat manusia dan bangsa di mata Allah dan bangsa-bangsa lain di dunia ini, karena sangat membahayakan. Maka dari itu Islam melarang kita untuk mendekati korupsi, sebagaimana tindakan preventive ketika Allah melarang kita mendekati zina.
Alasan Mengapa Korupsi Bisa Terjadi
Menurut data yang di peroleh Indonesia menempati ranking pertama angka korupsi, yang bila diprosentase mencapai 9,92 %.
Itu membuktikan bahwa orang di Indonesia belum mempunyai aqidah yang kuat dalam dirinya. Adapun beberapa alasan mengapa korupsi bisa terjadi menurut kelompok kami adalah:
1.Lemahnya iman dalam diri seseorang
2.Kurang kuatnya aqidah yang tertanam dalam diri seseorang
3.Lemahnya kelembagaan politik di suatu negara
4.Meningkatnya kebutuhan manusia
5.Kurang puasnya manusia atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya
6.Kemiskinan
7.Kekuasan yang menyebabkan orang berbuat semena-mena
8.Budaya dalam suatu negara
9.Rendahnya moral suatu masyarakat
Konsep mencegah terjadinya korupsi menurut petunjuk hadits Rosul antara lain:
a.Meningkatkan kebudayaan Iman dan kebudayaan malu
b.Meningkatkan kualitas akhlak
c.Meningkatkan penegakan hokum
d.Memberikan contoh atau teladan yang baik bagi para pamimpin
e.Meningkatkan syari’at Islam secara kaffah
D. MENANAM KEMBALI AQIDAH ISLAM
Sebagai seorang muslim, kita mempunyai dua kewajiban, yaitu:
1)Melakukan pembebasan atau penyelamatan atas dirinya sendiri lebih dulu. Dengan cara menerapkan kembali Islam secara utuh, baik aqidah islam maupun syari’at Islam dalam Negara kholifah Islam.
2)Umat Islam wajib melakukan pembebasan atau penyelamatan dunia. Dengan caramengemban dakwah Islam keseluruh dunia dengan jalan jihad fi sabilillah.
Adapun langkah-langkah tanpa kekerasan untuk kembali menerapkan Islam seutuhnya dalam wadah Negara khilafah adalah sbb:
a)Tahap pembinaan (tastkif) untuk membentuk kader-kaderdakwah yang berkepribadain Islam (syakhshiyah Islam) yang mempercayai pemikiran (fikrah) dan metode (thariqah)
b)Tahap interaksi dengan umat (tafa’ul ma’a al-ummah) agar terwujud opini umum dan kesadaran umum tentang Islam di tengah umat, sehingga umat turut memperjuangkan dan mewujudkan Islam dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
c)Tahap penerimaan kekuasaan (istilaam al-hukm), yaitu penerapan Islam secara menyeluruh oleh Negara khilafah dan penyebaran Islam sebagai risalah untuk seluruh umat manusia dengan jalan jihad fisabilillah. Semoga Alloh mengampuni kekhilafan kita yang belum begitu serius dan focus dalam upaya menegakkan daulah khilafah Islamiyah yang akan menghancurkan neo imperialisme sebagai penyebab utama kesenjangan terjadi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat kami simpulkan beberapa hal mengenai perilaku menyimpang orang Islam, di antaranya adalah:
a.Hubungan antara iman, islam dan islam adalah seseorang yang percaya dan yaqin dengan ke-Esaan dan kekuasaan Alloh akan senantiasa tunduk dan patuh menerima perintah Alloh dan melaksanakannya dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya mengharap ridlo dari Alloh bukan mengharap pujian dari manusia lainnya.
b.Gambaran umum perilaku manusia secara spontan adalah:
Iman terletak dalam hati, agar iman dalam diri manusia semakin kuat maka manusia perlu ilmu dan pengetahuan untuk mengenal Alloh lebih dalam Setelah manusia mengenal dan dekat dengan Tuhannya maka lahirlah perilaku baik yang muncul secara spontan dan berlangsung terus-menerus.
c.Gambaran perilaku manusia secara kaidah/ideology adalah:
Ideology Islam merupakan ideology yang benar. Ideology Islam mempunyai persepsi yang benar dalam hal aqidah dan sesuai dengan fitrah manusia sehingga mudah di terima oleh manusia.
d.Alasan mengapa korupsi bisa terjadi adalah: karena lemahnya iman seseorang. Ia tidak mempercayai adanya Tuhan yang akan selalu menggggetahui apa-apa yang diperbuat olehnya dan akan memberi ganjaran sesuai dengan apa yang ia lakukan didunia.
e.Cara menanam kembali aqidah Islam dalam diri manusia adalah dengan:
1.Membina manusia untuk membentuk kader-kader dakwah yang berkepribadian Islam;
2.Mewujudkan opini umum dan kesadaran umum tentang Islam ditengah-tengah umat;
3.Menerapkan Islam secara menyeluruh oleh Negara khilafah dan penyebaran Islam sebagai risalah untuk seluruh umat manusia dengan jalan jihad fisabilillah.
DAFTAR PUSTAKA
Aa Gun-Ilmu, Iman dan Amal, aagunzolo, multiple.com/journal/item/89
JURNAL EKONOMI IDEOLOGIS, jurnal-ekonomi.org/2008/07/15
MTi-Masyarakat Transparansi Indonesia-THE INDONESIAN SOCIETY_(www.transparansi.or.id)
Pembangunan dan Pembaruan.(www.serambinews.com/old/index.php)
Sistem Islam, Iman, Ihsan, kharis’s blog…..kharisgo,word pres.com/2008/11/07
Tempo Interaktif.com-Relevansi survey korusi
Dewan.www.tempointeraktuf.com/hg/nasional
Yahoo! 360 –M Noorsjamsi Phd’s log.blog.360.yahoo.com(blog-xfwiT-kseqf)
Fakhruddin H.H.S, Ensiklopedia Al-Qur’an Jilid I, Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Glasse, Cyril. Ensiklopedi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996
Al-Habsyi, Muhammad Bagir. Fiqih Praktis, Bandung: Mizan, 2002.
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Aqidah Islamiyah
Dosen Pengampu : Muhammad Muttaqin, S.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Nur Karomah
NIM : 072335019
Jurusan : Tarbiyah
Smt/Prodi : 4-PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah satu-satunya agama yang terbaik diantara agama-agama yang lain. Namun tidak sedikit orang Islam yang berprilaku menyimpang dari ajaran –ajaran yang diyakini. Sebenarnya jika kita yakin kita beriman, semua itu bisa kita cegah. Yang terpenting bagi kita menanam keimanan untuk mencegah perbuatan yang menyimpang. Kita melaksanakan rukun Islam dan rukun Iman, menjalanka syariat-syarikat Islam yang telah ditentukan.
Setelah manusia mengenal dan dekat dengan Tuhan maka lahirlah perilaku baik (akhlaqul mahmudah). Namun jika manusia untuk meyakini Tuhan saja susah, dihatinya tidak akan mungkin ada iman. Jadi muslim, mu’min dan muhsin pun akan jauh dari dirinya. Jika manusia tidak dibebani dengan agama maka perilaku yang dilakukannya pun menyimpang jauh dari ajaran aqidah Islam, misalnya korupsi, illegal loging, mencuri, dll dalah hal yang dianggap biasa.
Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan kita bahas mengenai beberapa hal, diantaranya: hubungan Iman, Islam, dan Ihsan; Perilaku manusia; korupsi; cara menanamkan kembali aqidah Islam dalam diri manusia
Dalam bab pembahasan akan diuraikan secara jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam dari menanamkan keimanan, gambaran-gambaran tingkah laku manusia, perbuatan manusia yang menyimpang sampai cara mengatasinya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran kami butuhkan dari para pembaca guna memperbaiki makalah dimasa yang akan datang
BAB II
PEMBAHASAN
A.HUBUNGAN IMAN, ISLAM & IHSAN
Iman, Islam dan Ihsan adalah Trilogi Ajaran Islam. Iman adalah yakin dan percaya kepada Allah SWT, pecaya kepada malaikat-malaikatNya, percaya kepada kitab-kitabNya, percaya kepada rosul-rosulNya, percaya dengan kedatangan hari akhir dan percaya dengan ketentuan baik dan buruk dari Allah. Iman baru di pandang sempurna apabila ada pengakuan dengan lidah, dibenarkan dengan hati, yakin tanpa brcampur ragu, dilaksanakan dalam perbuatan dan memberi pengaruh kepada pandangan hidup dan cita-cita. Orang yang beriman di sebut Mu’min.
Islam merupakan agama yang menyatakan bahwa tiada Tuhan yang wajib di sembah selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, menyuruh engkau untuk mendirikan sholat, menunaikan puasa, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji di Makkah jika berkemampuan. Seoarang disebut Muslim & menjadi anggota masyarakat apabila telah mengucapkan syahadatain (2 kesaksian). Akan tetapi syahadat tersebut tidak sempurna apabila tidak diikuti dengan mempercayai pokok keimanan yang disebut dengan rukun Iman dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang disebut Rukun Islam.
Sedangkan Ihsan merupakan tindakan seseorang yang melakukan sesuatu amalan atau kebajikan karena menyadari bahwa Allah sedang memperhatikan gerak-geriknya dan dia semata-mata hanya mengharapkan balasan baik serta ridlo dari Allah SWT.
Hubungan antara iman, islam dan ihsan adalah seseorang yang percayai dan yaqin dengan kekuasaaan Allah (iman) akan senantiasa tunduk menerima perintah Allah dan patuh melaksanakannya (islam) dengan penuh keikhlasan tanpa mengharapkan ganjaran oleh manusia (ihsan). Gabungan antara keyaqinan terhadap Allah, kepatuhan melaksanakan perintah-Nya & keikhlasan yang sepenuhnya akan melahirkan insan.
Ciri-ciri orang yang sempurna iman, islam dan ihsannya adalah:
a. Percaya dan yakin dengan kewujudan Allah dan kekuasaannya
b.Percaya dan yakin dengan kewujudan para malaikat, kitab-kitab suci Allah, para Rosul, kehadiran hari akhir dan ketentuan baik dan buruk dari pada Allah.
c.Taat dan tekun melaksanakan perintah-perintah Allah, seperti sholat lima waktu sehari semalam, puasa sebulan Ramadan, mengeluarkan zakat dan menunaikan haji di Makkah.
d.Senantiasa ikhlas dalam semua amalan yang dilakukan dan senantiasa mengharapkan hanya ganjaran dari Allah semata.
B.GAMBARAN UMUM PERILAKU MANUSIA
(SPONTAN ATAU BERLANDASKAN AQIDAH/IDEOLOGI)
Perilaku manusia secara spontan
Iman (keyakinan) yang pada diri manusia tidaklah didapat secara cuma-cuma atau gratis, tapi ia diraih melalui sebuah proses pencarian dan kerja keras. Iman (keyakinan) letaknya dihati atau qolbu. Agar keyakinan semakin kuat maka manusia perlu ilmu dan pengetahuan untuk nengenal-Nya lebih dalam lagi. Setelah manusia mengenal dan dekat dengan-Nya maka lahirlah akhlak sholeh atau akhlak mulia yang muncul secara spotan dan berlangsung secara continue atau terus menerus.
Gambaran diatas dapat dijadikan sebagai renungan dan pelajaran bagi kita agar kita sadar untuk apa sebenarnya Allah SWT menciptakan kita menjadi makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini.
Perilaku manusia berlandaskan kaidah atau ideologi
Ideologi Islam adalah satu-satunya ideologi yang benar, sedang ideologi lainnya adalah rusak. Ideologi Islam mempunyai persepsi yang benar dalam hal aqidah, munculnya peraturan dari aqidah, tolok ukur perbuatan, dan pandangan terhadap masyarakat. Ideologi Islam juga di bangun berdasarkan akal, sangat berbeda dengan ideology lainnya yang tida di bangun bedasarkan akal. Di samping itu, ideology Islam sesuai dengan fitrah manusia, sehingga mudah di terima oleh manusia.
Di samping itu juga kebatilan ideology sosialisme dan kapitalisme juga dapat ditinjau dari perspektif syar’i yakni bahwa keduanya adalah ideology kufur yang tidak di dasarkan pada apa yang diturunkan Allah adalah kufur dan thoghut yang harus di ingkari dan dihancurkan, seperti yang tertera dalam firman Allah Q.S An-Nisa ayat 66 yang artinya adalah:
“ Kalau kami perlakukan kepada mereka: korbankanlah dirimu atau keluarlah kamu dari negerimu, niscaya tiadalah mereka memperbuatnya, kecuali sedikit diantara mereka. Kalau mereke memperbuat apa-apa yang di ajarkan kepada mereka, adalah demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih sangat menetapkan kepercayaannya.”
Selain ayat diatas juga yang menerangkan hal diatas juga tertera dalam Q.S Al-Maidah ayat 44.
C. MENGAPA ADA KORUPSI ?
Devinisi Korupsi
Dari segi bahasa korupsi berasal dari bahas Inggris, yaitu corrupt, yang berasal dari perpaduan dua kata dalam bahasa latin yaitu com yang berarti bersama-sama dan rumpere yang berarti pecah atau jebol.
Secara istilah korupsi berarti suatu perbuatan tidak atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian.
Secara hukum, devinisi koruptor telah di jelaskan dalam pasal UU No.31 Tahun 1999 dan UU No.20 Tahun 2001, yaitu yang di rumuskan dalam 30 bentuk yang di kelompokan dalam kerugian keuangan Negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan serta gratifikasi. Selain itu ada jenis tindak pidana yang terkait dengan tindakan korupsi, diantaranya merintangi proses pemeriksaan korupsi, tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar, bank yang tidak mau memberikan keterangan rekening tersangka, saksi atau ahli yang tidak mau memberikan memberikan keterangan atau memberikan keterangan tetapi palsu, orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu.
Korupsi Dalam Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam, korupsi, mencuri, suap dan sejenisnya sangat di larang dan haram hukumnya. Bahkan Allah SWT mengutuk mereka yang melakukan korupsi, sebagaimana dinyatakan dalam Q.S Al-Anfal ayat 27, yang artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu khianat terhadap Allah dan rasul dan jangan pula khianat terhadap barang-barang yang diamanatkan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Selain dalil dari al-Qur’an diatas Rosululloh pun bersabda yang artinya: “Barang siapa yang kami pekerjakan pada suatu jabatan, kemudian kami beri gaji, malahan yang diambilnya lebih dari itu, berarti suatu penipuan (HR. Abu Daud).
Rosululloh SAW juga mengingatkan bahwa “Allah SWT melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap dan yang menjadi perantara” (HR. Akhmad & Hakim). Berdasarkan isyarat Al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh SAW tersebut jelas sekali bahwa tindak korusi (KKN) sangat merugikan rakyat, merugikan perokonomian dan keuangan Negara, merendahkan martabat manusia dan bangsa di mata Allah dan bangsa-bangsa lain di dunia ini, karena sangat membahayakan. Maka dari itu Islam melarang kita untuk mendekati korupsi, sebagaimana tindakan preventive ketika Allah melarang kita mendekati zina.
Alasan Mengapa Korupsi Bisa Terjadi
Menurut data yang di peroleh Indonesia menempati ranking pertama angka korupsi, yang bila diprosentase mencapai 9,92 %.
Itu membuktikan bahwa orang di Indonesia belum mempunyai aqidah yang kuat dalam dirinya. Adapun beberapa alasan mengapa korupsi bisa terjadi menurut kelompok kami adalah:
1.Lemahnya iman dalam diri seseorang
2.Kurang kuatnya aqidah yang tertanam dalam diri seseorang
3.Lemahnya kelembagaan politik di suatu negara
4.Meningkatnya kebutuhan manusia
5.Kurang puasnya manusia atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya
6.Kemiskinan
7.Kekuasan yang menyebabkan orang berbuat semena-mena
8.Budaya dalam suatu negara
9.Rendahnya moral suatu masyarakat
Konsep mencegah terjadinya korupsi menurut petunjuk hadits Rosul antara lain:
a.Meningkatkan kebudayaan Iman dan kebudayaan malu
b.Meningkatkan kualitas akhlak
c.Meningkatkan penegakan hokum
d.Memberikan contoh atau teladan yang baik bagi para pamimpin
e.Meningkatkan syari’at Islam secara kaffah
D. MENANAM KEMBALI AQIDAH ISLAM
Sebagai seorang muslim, kita mempunyai dua kewajiban, yaitu:
1)Melakukan pembebasan atau penyelamatan atas dirinya sendiri lebih dulu. Dengan cara menerapkan kembali Islam secara utuh, baik aqidah islam maupun syari’at Islam dalam Negara kholifah Islam.
2)Umat Islam wajib melakukan pembebasan atau penyelamatan dunia. Dengan caramengemban dakwah Islam keseluruh dunia dengan jalan jihad fi sabilillah.
Adapun langkah-langkah tanpa kekerasan untuk kembali menerapkan Islam seutuhnya dalam wadah Negara khilafah adalah sbb:
a)Tahap pembinaan (tastkif) untuk membentuk kader-kaderdakwah yang berkepribadain Islam (syakhshiyah Islam) yang mempercayai pemikiran (fikrah) dan metode (thariqah)
b)Tahap interaksi dengan umat (tafa’ul ma’a al-ummah) agar terwujud opini umum dan kesadaran umum tentang Islam di tengah umat, sehingga umat turut memperjuangkan dan mewujudkan Islam dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
c)Tahap penerimaan kekuasaan (istilaam al-hukm), yaitu penerapan Islam secara menyeluruh oleh Negara khilafah dan penyebaran Islam sebagai risalah untuk seluruh umat manusia dengan jalan jihad fisabilillah. Semoga Alloh mengampuni kekhilafan kita yang belum begitu serius dan focus dalam upaya menegakkan daulah khilafah Islamiyah yang akan menghancurkan neo imperialisme sebagai penyebab utama kesenjangan terjadi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat kami simpulkan beberapa hal mengenai perilaku menyimpang orang Islam, di antaranya adalah:
a.Hubungan antara iman, islam dan islam adalah seseorang yang percaya dan yaqin dengan ke-Esaan dan kekuasaan Alloh akan senantiasa tunduk dan patuh menerima perintah Alloh dan melaksanakannya dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya mengharap ridlo dari Alloh bukan mengharap pujian dari manusia lainnya.
b.Gambaran umum perilaku manusia secara spontan adalah:
Iman terletak dalam hati, agar iman dalam diri manusia semakin kuat maka manusia perlu ilmu dan pengetahuan untuk mengenal Alloh lebih dalam Setelah manusia mengenal dan dekat dengan Tuhannya maka lahirlah perilaku baik yang muncul secara spontan dan berlangsung terus-menerus.
c.Gambaran perilaku manusia secara kaidah/ideology adalah:
Ideology Islam merupakan ideology yang benar. Ideology Islam mempunyai persepsi yang benar dalam hal aqidah dan sesuai dengan fitrah manusia sehingga mudah di terima oleh manusia.
d.Alasan mengapa korupsi bisa terjadi adalah: karena lemahnya iman seseorang. Ia tidak mempercayai adanya Tuhan yang akan selalu menggggetahui apa-apa yang diperbuat olehnya dan akan memberi ganjaran sesuai dengan apa yang ia lakukan didunia.
e.Cara menanam kembali aqidah Islam dalam diri manusia adalah dengan:
1.Membina manusia untuk membentuk kader-kader dakwah yang berkepribadian Islam;
2.Mewujudkan opini umum dan kesadaran umum tentang Islam ditengah-tengah umat;
3.Menerapkan Islam secara menyeluruh oleh Negara khilafah dan penyebaran Islam sebagai risalah untuk seluruh umat manusia dengan jalan jihad fisabilillah.
DAFTAR PUSTAKA
Aa Gun-Ilmu, Iman dan Amal, aagunzolo, multiple.com/journal/item/89
JURNAL EKONOMI IDEOLOGIS, jurnal-ekonomi.org/2008/07/15
MTi-Masyarakat Transparansi Indonesia-THE INDONESIAN SOCIETY_(www.transparansi.or.id)
Pembangunan dan Pembaruan.(www.serambinews.com/old/index.php)
Sistem Islam, Iman, Ihsan, kharis’s blog…..kharisgo,word pres.com/2008/11/07
Tempo Interaktif.com-Relevansi survey korusi
Dewan.www.tempointeraktuf.com/hg/nasional
Yahoo! 360 –M Noorsjamsi Phd’s log.blog.360.yahoo.com(blog-xfwiT-kseqf)
Fakhruddin H.H.S, Ensiklopedia Al-Qur’an Jilid I, Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Glasse, Cyril. Ensiklopedi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996
Al-Habsyi, Muhammad Bagir. Fiqih Praktis, Bandung: Mizan, 2002.
Langganan:
Postingan (Atom)